Jakartagreater.com – China berencana untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI) untuk Drone sehingga memungkinkannya menjadi Drone tempur, terbang sendiri, mengidentifikasi target dan membuat keputusan untuk meningkatkan kemampuan tempur mereka, kata pakar militer China, Rabu, 14-08-2019, dirilis Globaltimes.cn.
Berbicara tentang masa depan Drone militer China pada program China Central Television (CCTV) yang ditayangkan pada hari Senin 12-8-2019, Li Yidong, kepala perancang drone seri China Wing Loong, mengatakan, “AI adalah bidang besar dengan banyak teknologi dasar, yang sedang berkembang. Kami sedang melakukan segala macam pekerjaan untuk menerapkan teknologi ini pada Drone, dan juga pesawat berpilot. ”
“Kami ingin (Drone) terbang dengan cerdas, memiliki kesadaran situasi yang cerdas, mampu mengidentifikasi target dan secara otomatis membuat beberapa keputusan,” kata Li.
Drone hari ini dioperasikan secara manual dan jarak jauh dari stasiun darat, tetapi sinyal bisa macet (jammed) dalam perang elektronik dan pesawat bisa kehilangan kemampuan tempur mereka, Wei Dongxu, seorang analis militer yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu 14-8-2019, mencatat bahwa AI dipasang pada Drone akan menyelesaikan masalah ini.
“AI juga merupakan persyaratan mendasar untuk pengembangan drone tempur,” kata Wei. Karena jeda waktu terjadi dalam kendali jarak jauh, Drone sekarang mengalami kesulitan melawan pertempuran udara-ke-udara di mana situasi pertempuran berubah sangat cepat.
Tetapi dengan AI, drone dapat bertarung menggunakan penilaian mereka sendiri dan tanpa lag yang disebabkan oleh transmisi data, menurut Wei. Pengembang AI juga harus mempertimbangkan masalah keamanan, karena drone AI harus tetap mengikuti perintah manusia dan tidak mengambil tindakan yang tidak diinginkan, kata analis.
Masalah teknologi juga perlu diselesaikan, seperti pengembangan perangkat keras dan jika ukurannya bisa dipasang pada Drone, kata Wei. Li mengatakan bahwa dia juga mengembangkan pesawat tanpa awak yang dapat masuk ke dalam sistem tempur keseluruhan, secara eksponensial meningkatkan kemampuan tempur sistem. Li tidak memberikan perincian tentang aspek ini.
Seri drone Wing Loong dikembangkan di dalam negeri oleh Perusahaan Industri Penerbangan milik negara Cina. Pada Desember 2018, 100 drone Wing Loong telah dikirim untuk ekspor, lapor Kantor Berita Xinhua.
Mereka telah menembakkan lebih dari 3.000 butir amunisi langsung di medan perang dengan akurasi keseluruhan lebih tinggi dari 90 persen, menurut laporan CCTV terpisah pada bulan Maret.