Minggu ini pemerintahan Trump memberikan persetujuan resmi atas penjualan jet tempur buatan AS bernilai miliaran dolar. Taiwan dapat membeli 66 pesawat tempur F-16 V yang semuanya akan diproduksi di Greenville, lansir Post and courier.
Tetapi ketegangan dengan Cina dapat berdampak pada kesepakatan itu. Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengumumkan bahwa China akan menjatuhkan sanksi kepada AS jika penjualan senjata yang mungkin dilakukan terus bergerak maju.
The Defense Security Cooperation Agency merilis pernyataan pada hari Selasa bahwa penjualan senlai US$ 8 miliar telah disetujui oleh Departemen Luar Negeri. Penjualan masih harus menunggu persetujuan dari Kongres AS.
Jika kesepakatan ini diselesaikan, itu akan menjadi penjualan F-16 terbesar saat ini yang akan diproduksi di Greenville.
Pada Juni tahun lalu, Bahrain memesan 16 F-16 baru. Kesepakatan senilai US$ 1,12 miliar adalah yang pertama dibuat yang akan dipenuhi di Greenville.
Selanjutnya ada pesanan dari negara Eropa Tengah Slovakia untuk 14 pesawat F-16 baru. Bulgaria juga bergerak maju dengan rencana untuk membeli delapan jet tempur.
Taiwan mendirikan pemerintahan sendiri sejak tahun 1949, tetapi Cina masih menganggap Taiwan sebagai provinsi yang pada akhirnya harus digabungkan kembali dengan China.
Menurut Council on Foreign Relations, penjualan senjata AS ke Taiwan mencapai lebih dari US$ 25 miliar antara tahun 2007 dan 2018.