Moskow – Jakartagreater.com, Pada bulan Juli 2019, Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan bahwa pengiriman batch pertama sistem pertahanan rudal S-400 Rusia telah selesai.
Sebagai tanggapan, AS menghentikan pelatihan pilot Turki di pangkalannya setelah Turki menolak untuk meninggalkan kesepakatan dengan alasan bahwa penyebaran sistem S-400 bersamaan dengan F-35 dapat membahayakan proyek tersebut.
Kini, Turki telah mulai menerima batch kedua dari sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, ujar Kementerian Pertahanan Turki dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan, dirilis Sputniknews.com, 27-08-2019.
“Hari ini, pengiriman elemen untuk baterai kedua dari sistem Rudal pertahanan udara S-400 telah dimulai. Sebuah pesawat dari Rusia tiba di Pangkalan Udara Murted di Provinsi Ankara. Pengiriman akan berlanjut selama satu bulan ”, kata kementerian itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa sejumlah sistem Rudal pertahanan udara S-400 Rusia telah dipasok berdasarkan kontrak dengan Ankara pada Selasa pagi 27-8-2019. “Hari ini, omong-omong, pengiriman lain terjadi di pagi hari”, kata Putin kepada Erdogan yang menemaninya.
Rusia menyelesaikan pengiriman batch pertama sistem pertahanan udara S-400 ke Turki pada Juli 2019 di bawah kontrak yang ditandatangani pada Desember 2017. AS awalnya menekan Ankara untuk membatalkan kesepakatan, tetapi Turki menolak seruan Amerika.
Kebuntuan AS-Turki
AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap negara itu dan menangguhkan pengiriman jet F-35 ke Turki. Washington mengutip dugaan ketidakcocokan S-400 dengan sistem pertahanan NATO dan ancaman mereka terhadap Jet F-35 generasi kelima sebagai penyebab kekhawatirannya.
Turki berulang kali menepis kekhawatiran yang mengatakan bahwa pembelian S-400 adalah urusan kedaulatan Ankara. Moskow dan Ankara menandatangani kesepakatan pengiriman empat baterai S-400 ke Turki pada Desember 2017. Meskipun ada kecaman oleh anggota NATO, Ankara menekankan bahwa kesepakatan S-400 tidak akan memengaruhi hubungan strategisnya dengan aliansi