Severdodvinsk, Jakartagreater.com – Kapal selam nuklir tujuan khusus Rusia, Belgorod, yang akan menjadi kapal induk pertama dari pesawat bawah air berkemampuan nuklir Poseidon. Kapal selam khusus ini akan memasuki uji coba laut pada Juni 2020 dan akan ditugaskan pada bulan September 2020, kata Direktur galangan kapal Sevmash, Jenderal Mikhail Budnichenko kepada wartawan, pada Senin 9-9-2019, dirilis TASS.
“Kapal sudah memulai uji coba,” katanya. “Selain itu, kami memiliki jadwal yang disetujui oleh Departemen Pertahanan, dan pekerjaan sedang dilakukan sesuai dengan jadwal ini.” Dirjen Sevmash mengatakan Belgorod akan dibawa ke laut pada 15 Juni 2020. “Sejalan dengan jadwal, tindakan penerimaan akan ditandatangani pada bulan September 2019 tahun yang sama,” Budnichenko menambahkan.
Pada bulan Desember 2012, galangan kapal Sevmash memulai pembangunan kapal selam tujuan khusus, yang ditunjuk sebagai Proyek 09852. Kapal ini didasarkan pada kapal selam Project 949A (kelas Oscar II) yang incomplete. Tidak ada data tentang karakteristik teknis kapal selam saat ini hingga hari ini.
Dalam pidato kenegaraannya di kedua majelis parlemen Rusia pada 1 Maret tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan untuk pertama kalinya upaya negara untuk mengembangkan kendaraan bawah laut tak berawak bertenaga nuklir yang dapat mengangkut baik konvensional maupun nuklir, hulu ledak dan mampu menghancurkan fasilitas infrastruktur musuh, kelompok kapal induk dan target lainnya.
Poseidon drone bersama dengan operator mereka – kapal selam bertenaga nuklir – menjadi bagian dari apa yang disebut sistem multiguna samudera. Drone mendapatkan namanya mengikuti hasil pemungutan suara terbuka di situs Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebuah sumber di industri pertahanan sebelumnya mengatakan kepada TASS bahwa drone Poseidon akan mampu membawa hulu ledak nuklir dengan hasil hingga 2 megaton untuk menghancurkan pangkalan-pangkalan angkatan laut musuh.
Menurut data yang dilaporkan, Poseidon akan menampilkan kemampuan jangkauan antarbenua dan kedalaman operasional lebih dari 1 km.
