Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Benarkah Su-35 dan Su-57 Senjata yang Mahal?

fc18a dg6v1zkxkaevpbk 490x315 1
Jet tempur Su-35 Rusia (foto:Su-35Twitter)

Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu mengatakan angkatan udara sedang mencari pesawat tempur baru buatan Rusia untuk menggantikan Su-30MKM dan MiG-29, tetapi usulan itu masih pada tahap awal. Rusia sebelumnya telah menawarkan untuk membeli kembali MiG-29 dan menggantinya dengan jet tempur Generasi 4 ++ MiG-35.

Menurut Menteri, aset pertahanan negara sudah usang dan harus diganti, dan pihaknya akan memeriksa kompatibilitasnya (untuk mengganti jet tempur yang ada dengan versi baru}. Langkah untuk membeli jet tempur baru bergantung pada situasi keuangan negara dan negosiasi antara Malaysia dan Rusia mengenai pembelian, tulis Malaymail.com pada hari Minggu di kota Klang.

Malaysia yang mengoperasikan Sukhoi Su-30MKM, MiG-29, Boeing F / A-18D Hornet dan pesawat tempur Hawk 208, ingin meningkatkan armada pesawat tempurnya tetapi juga waspada dengan tingginya biaya pembelian jet tempur baru.

Angkatan Udara Malaysia (RMAF) ingin meningkatkan armadanya dengan mengganti jet tempur Su-30MKM dan MiG-29 dengan pesawat tempur baru Su-35, Su-57 atau MiG-35, tetapi akuisisi baru akan bergantung pada keuangan Malaysia.

Beberapa hari sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad juga telah menyuarakan keprihatinan yang sama tentang kehati-hatian dalam membeli armada pesawat tempur baru karena negara itu tidak menginginkan konflik bersenjata dengan negara lain.

Meski mengakui bahwa MiG-29 sudah tua, Mahathir menambahkan bahwa situasi keuangan negara harus diperhitungkan saat membeli sistem senjata yang mahal.

Menurut Mahathir, meski mungkin jet tempur Malaysia terlalu tua dan mungkin tidak berkinerja baik dibandingkan dengan jet tempur versi baru. Tetapi, di sisi lain, anggaran pembiayaan menjadi perhatian utama Malaysia.

Ketika ditanya apakah Malaysia berminat membeli Su-35 atau Su-57, Mahathir menjawab,” Menghabiskan uang untuk pesawat tempur mahal tidak terlalu produktif bagi kami. Kami tidak akan berperang dengan siapa pun. Ini mainan yang sangat mahal”.

Share:

Penulis: