Militer Turki pada hari Minggu menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak yang melanggar wilayah udara Turki sebanyak enam kali, kata Kementerian Pertahanan Turki, lansir Xinhua.net.
Dua jet tempur F-16 Turki telah melacak drone setelah pelanggaran berulang-ulang terhadap wilayah udara Turki, tetapi belum dapat ditentukan pemilik dari drone tersebut, kata kementerian dalam sebuah pernyataan tertulis.
NEW — Turkey downs a drone that violated Turkish airspace from Syria for 6 times, per Turkish Defense Ministry
Turkey couldn’t decipher the drone’s nationality. Two F-16s hunted it down pic.twitter.com/jJj607bnS8
— Ragıp Soylu (@ragipsoylu) September 29, 2019
Pelanggaran tersebut terjadi di pusat Operation Euphrates Shield dan provinsi selatan Kilis, membaca pernyataan itu, dimana bangkai pesawat tak berawak itu ditemukan di Kilis antara pangkalan militer dan pusat perlindungan sementara bagi para pengungsi.
Pada tahun 2018, Turki melancarkan serangan udara dan darat terhadap milisi Syrian Kurdish People’s Protection (YPG) yang dianggap Ankara sebagai kelompok teroris di Afrin di Suriah utara.
Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan pasukan Kurdi dari perbatasan 900 km dengan Suriah.
Operasi tersebut, yang dijuluki Olive Branch, mengikuti Operasi Euphrates Shield in Syria pasukan Turki di Suriah melawan YPG dan kelompok ekstremis ISIS.
Sekarang, Turki sedang dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat untuk menetapkan zona aman di timur Efrat yang juga bertujuan menyapu para pejuang Kurdi ke selatan.