Ruselectronics Group Rusia telah mengembangkan radar yang dapat mendeteksi drone mini berukuran 30 cm persegi pada jarak hingga 7,5 km, kata perusahaan pertahanan Rostec.
Disebut radar target illuminating, radar dapat mendeteksi dan melacak target berukuran kecil dengan penampang radar 30 cm persegi (satu kaki persegi), terbang pada berbagai kecepatan dan ketinggian yang sangat rendah, lansir Defenseworld.
“Metode radar sebelumnya gagal mendeteksi pesawat tak berawak dengan permukaan pantulan kecil. Perangkat yang dikembangkan oleh Grup Ruselectronics kami berhasil menyelesaikan tugas ini,” kata Oleg Yevtushenko, Direktur Eksekutif Rostec.
Stasiun radar telah dikembangkan bersama oleh Salyut Research and Production Association (bagian dari Ruselectronics Group) dan Fakel Design Bureau untuk Machine-Building. Radar itu dibuat hanya menggunakan komponen Rusia. Model pertama dari radar baru telah menjalani uji coba lapangan, kata Rostec.
Stasiun ini terdiri dari radar Ka-band multi-channel yang ringkas, perangkat yang berputar yang memantau panorama sekeliling dan notebook kontrol. Radar dapat dioperasikan secara manual dan dalam mode otomatis. Setelah mendeteksi target, stasiun mentransmisikan data ke pos operator atau pusat kendali.
Pangkalan udara Rusia di Hmeimim di Suriah telah berulang kali diserang dengan pesawat tanpa awak. Dalam satu insiden selama awal 2018, segerombolan drone kecil berjumlah lebih dari seratus diluncurkan ke pangkalan itu dengan lebih dari tiga perempatnya berhasil dicegat sistem pertahanan udara Rusia.
Sejak itu, pangkalan Rusia terus mengalami serangan drone berulang-ulang yang diklaim oleh Kementerian Pertahanan Rusia telah berhasil dicegat dalam semua kasus. Sangat mungkin bahwa radar pendeteksi drone mini dikembangkan sebagai tanggapan terhadap pengalaman lapangan Rusia di Suriah dan mungkin telah diuji coba di sana juga.
Drone berukuran kecil dapat menimbulkan bahaya serius karena mampu melakukan pengawasan, pengintaian, membawa bahan peledak atau persenjataan lainnya dan berfungsi sebagai senjata serangan. Drone dapat beroperasi sendiri atau sebagai bagian dari segerombolan drone, kata Yevtushenko.