JakartaGreater.com – Pesawat pembom Tupolev Tu-22M3M pertama yang sudah di modernisasi kini sudah menyelesaikan 18 uji penerbangan yang sukses, rilis Kementerian Pertahanan Rusia kepada pers.
Kementerian Pertahanan juga menyatakan bahwa pembom kedua yang akan dimodernisasi akan segera bergabung dalam program uji penerbangan di pabrik dirgantara sebelum akhir tahun. Kedua pesawat Tu-22M3M akan dijadikan sebagai prototipe upgrade. Jika berhasil menyelesaikan tes pabrik, kedua pembom yang ditingkatkan kemampuannya dapat memulai tes penerimaan ke Angkatan Udara Rusia pada akhir tahun berikutnya, lansir Defense24.
Penerbangan pertama dari varian modern Tu-22M3M sudah dilakukan pada 28 Desember 2018. Selama 37 menit melakukan penerbangan perdana, pesawat pembom tidak membawa senjata dan terbang pada ketinggian 1500 meter.
Pabrikan pesawat menginformasikan bahwa selama modernisasi, sekitar 80% avionik diganti yang secara signifikan mengurangi beban kerja kru penerbang. Sebagai bagian dari modernisasi, pesawat menerima kompleks penglihatan dan navigasi SWP-24-22 bersinergi dengan GPS dan GLONASS, serta perangkat komunikasi baru dan peralatan untuk peperangan elektronik.
Peralatan radio-elektronik telah distandarisasi seperti yang digunakan pada pesawat pengebom Tu-160M yang lebih besar. Pembom juga menerima sistem baru untuk mengontrol operasi engine dan aliran bahan bakar.
Tupolev menyatakan bahwa karena modernisasi, pembom dapat membawa beban persenjataan yang lebih besar. Selain itu pesawat menerima perangkat pengisisan bahan bakar di udara, yang berarti bahwa pembom sekarang bisa diklasifikasikan sebagai pembom strategis.
Persenjataan utama Tu-22M3 adalah tiga rudal Ch-22 dengan jangkauan 500 km yang dapat membawa hulu ledak nuklir. Setelah modernisasi, pesawat Tu-22M3M akan dapat membawa rudal manuver Ch-32, yang merupakan modernisasi mendalam dari Ch-22 dengan jangkauan yang ditingkatkan hingga 1000 km dan kecepatan Mach 4. Pada tahun 2019-2021 direncanakan untuk meningkatkan setidaknya 32 roket Ch-22 ke standar Ch-32. Rudal mungkin akan dapat membawa hulu ledak nuklir.