Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Su-35 vs F-15X, Mana Lebih Hebat ?

91b79 eh2odpuxyaa9xox e1572274815245
Su-35S (foto : Russian Air Force)

JakartaGreater.com – Pesawat tempur multirole Su-35S menjadi pesaing berat pesawat tempur F-15 Eagle Amerika. F-15 Eagle sudah diperkenalkan pada tahun 1970-an, dan selama bertahun-tahun terus mengalami peningkatan ekstensif untuk tetap berinovasi sepanjang waktu. Diperkirakan ratusan pesawat tempur F-15 tetap akan beroperasi selama bertahun-tahun mendatang.

Su-27 Flanker yang awalnya dirancang sebagai lawan F-15 kini telah mengalami perbaikan besar-besaran dan menjelma menjadi Su-35 yang dilengkapi dengan amunisi dan avionik canggih, mesin vektoring yang canggih dan cat penyerap radar.

F-15 dan Su-35 dilengkapi dengan rudal berpandu radar jarak jauh. Rudal AIM-120D dengan jarak tembak 160 kilometer, dan rudal K-77M dengan jarak tembak 200 kilometer.

Para ahli memperkirakan keduanya memiliki kemampuan yang hampir seimbang, dan karena itu, kemenangan akan sangat bergantung pada keterampilan pilot pesawat tempur dan aset pendukung lainnya.

Su-35S Dilengkapi dengan radar PESA Irbis-E yang kuat, dengan jangkauan hingga 400 kilometer. Radar ini juga efisien dalam membidik sasaran darat. Namun, F-15 dilengkapi dengan teknologi yang jauh lebih unggul, radar APG-63 V3 Active electronically scanned array yang memiliki resolusi lebih tinggi, dan jauh lebih sulit untuk dilacak atau di jammer, tulis Global VS.

Su-35 memiliki perangkat infra-red search and track (IRST), yang memungkinkan pilot untuk mengidentifikasi posisi pesawat musuh dalam radius lima puluh kilometer. Fitur ini sangat efisien dalam mengidentifikasi pesawat siluman pada jarak yang lebih pendek, dan F-15 tidak dilengkapi dengan IRST.

Namun, perangkat baru – Talon HATE, pod baru yang akan melengkapi F-15, bukan hanya dengan IRST, tetapi dikombinasikan dengan fitur fusi data dengan sensor udara dan permukaan, dan juga akan memungkinkan F-15 untuk membentuk satu jaringan dengan siluman F-22 Raptor. Sistem ini akan memungkinkan F-22 Raptors untuk memimpin dan mengidentifikasi target musuh, dan mengirimkan data ke F-15 untuk meluncurkan rudal dari jarak yang aman.

Angkatan Udara Amerika Serikat percaya bahwa perang udara akan didominasi oleh pertempuran di luar jangkauan visual (BVR) sepanjang abad ini, dengan pilot pesawat tempur menembakkan rudal pada jarak yang jauh.

Dilain pihak Rusia lebih terkesan dengan pertempuran jarak dekat. Perusahaan militer Rusia menyatakan bahwa menghindari manuver dan langkah-langkah penanggulangan elektronik akan mengurangi kemungkinan serangan, namun, pesawat tempur Rusia juga terus dirancang untuk bekerja secara efisien dalam pertempuran jarak jauh.

Dari persenjataan, Su-35 untuk sementara unggul dengan dua belas cantelan untuk membawa rudal, sementara F-15C hanya memiliki delapan. Dengan kata sederhana, Su-35 mampu menembakkan beberapa rudal dalam satu serangan, yang meningkatkan probabilitas hit. Namun, kelebihan Su-35 akan segera habis karena pabrikan telah menawarkan untuk melengkapi F-15 dengan rak quad-rail, yang akan memungkinkan pesawat untuk membawa enam belas rudal udara-ke-udara.

Ini juga akan memungkinkan F-15 berfungsi sebagai “rak bom” dan bertugas menembakkan rudal pada sasaran yang diidentifikasi oleh pesawat tempur siluman F-22.

Untuk sementara, F-15 telah dikalahkan oleh Su-35 pada kapasitas pemuatan rudalnya. Namun dengan terus berinovasi pada F-15X yang mampu membawa rudal lebih banyak dan fitur teknologi tinggi lainnya, maka keunggulan Su-35 akan bisa dilampaui oleh F-15X.

Share:

Penulis: