Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Jerman Tolak Kiriman Dua Pesawat Angkut A-400M

4ff15 german air force airbus a400m out cropped e1573750050323
Pesawat angkut berat A400M (foto : Wikipedia)

JakartaGreater.com – Angkatan udara Jerman mengatakan pada hari Rabu pihaknya telah memutuskan untuk tidak menerima pengiriman dua pesawat A400M Airbus, mengutip masalah teknis yang terus berulang pada pesawat transport militer itu, lansir Reuters.

Angkatan udara mengatakan A400M telah ikut ambil bagian dalam hampir 1.700 misi dan membentuk tulang punggung transportasi udara untuk mengangkut personel dan bahan, misi pengisian bahan bakar udara ke udara dan bantuan kemanusiaan.

Meskipun 31 pesawat dari 53 pesanan telah diserahkan, katanya ada masalah teknis dengan pesawat, termasuk pada baling-baling. Dikatakan waktu tambahan diperlukan untuk inspeksi yang merusak kesiapan angkut armada A400M.

Airbus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa masalah dengan model itu tidak kritis terhadap keselamatan.

“Kami menyadari temuan terkait dengan baut sekrup / propeller di beberapa pesawat pelanggan kami,” katanya. “Ini bukan masalah keamanan dan pelanggan kami terus menerima dan mengoperasikan pesawat mereka.”

Dikatakan sedang bekerja sama dengan Europrop International (EPI), konsorsium yang bertanggung jawab untuk menyediakan mesin turboprop pengangkut pasukan, dan Ratier-Figeac, perusahaan Prancis yang membuat baling-baling, untuk mengurangi kebutuhan akan inspeksi.

Angkatan udara Jerman mengatakan inspeksi ekstra juga diperlukan untuk menguji engine mount, ruang pembakaran dan penutup engine dan untuk mendeteksi keretakan pada berbagai bagian. Dikatakan A400M masih tidak dapat melakukan semua tugas, meskipun ada pemeriksaan ini.

“Keseluruhan cacat teknis dan realisasi dua pesawat yang akan dikirim juga tidak memiliki karakteristik garansi dalam kontrak, telah mengakibatkan angkatan bersenjata tidak mengambil pesawat ini,” kata Luftwaffe, atau angkatan udara Jerman dalam sebuah pernyataan.

A400M ditugaskan pada tahun 2003 untuk memberikan Eropa kapasitas pengangkutan udara yang independen untuk mendukung misi militer atau kemanusiaan, daripada mengandalkan pesawat angkut Lockheed Martin (LMT.N) C-130 atau Boeing C-17 yang sekarang sudah tidak diproduksi lagi.

Dana talangan sebesar 3,5 miliar euro dari Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, Luksemburg, Spanyol, dan Turki menyelamatkan program A400M dari pembatalan pada 2010 setelah penundaan dan pembengkakan biaya.

Share:

Penulis: