JakartaGreater.com – Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal David Goldfein ingin mendapatkan dana untuk inisiatif baru dalam konektivitas, ruang, proyeksi daya tempur, dan logistik mulai tahun 2021 – senilai hingga US$ 30 miliar, lansir Bussines Insider.
Salah satu cara untuk melakukan itu, kata Todd Harrison, seorang analis anggaran pertahanan di Center for Strategic and International Studies adalah dengan mempensiunkan pesawat lawas senilai US$ 30 miliar, yang artinya, singkirkan barang-barang lama untuk memberi ruang bagi yang baru.
Meskipun menyingkirkan pesawat ini bukan satu-satunya cara untuk memberi ruang bagi inisiatif baru dan menghemat US$ 30 miliar, namun ini adalah jalan tercepat.
Beberapa misi pesawat sudah usang, beberapa lainnya akan diperbarui dengan airframe yang lebih baru, dan lainnya sudah tidak dapat menerbangkan misi utamanya.
Diantara pesawat yang bisa disingkirkan diantaranya adalah
B-1B Lancer (foto : Wikipedia)1. B-1B Lancer.
B-1B sudah dijadwalkan untuk pensiun pada tahun 2030-an, tetapi pensiun program awal bisa menghemat hingga US$ 4,8 miliar. Pada usia 32 tahun, Lancers sudah berjuang dengan tingkat kemampuan misi 50 persen. Bahkan tidak bisa menyelesaikan misi yang dirancang sebagai misis detterent nuklir. Bomber tercepat Angkatan Udara, yang memiliki muatan bom terbesar ini tidak dapat membawa senjata nuklir berdasarkan ketentuan perjanjian START I 1994 dengan Rusia.
2. B-2 Spirit
B-2 Spirit juga dijadwalkan untuk pensiun pada 2030-an, B-2 Spirit memiliki tingkat kemampuan misi sebesar 61% dan dijadwalkan akan digantikan oleh B-21 Bomber baru pada akhir 2020-an. Pensiunnya B-2 lebih awal bisa menghemat US$ 2,9 miliar.
3. A-10 Thunderbolt II
A-10 Thunderbolt II masih mampu melakukan misi sebesar 73% dan merupakan pesawat pendukung serangan jarak dekat utama. Rata-rata A-10 berusia 38 tahun, dan meskipun sebagian besar armada A-10 dijadwalkan akan mendapatkan sayap baru, membatalkan penggantian sayap baru dan mempensiunkan Warthog dapat menghemat hingga US$ 6,7 miliar.
KC-10 Ekstender (foto : Wikipedia)4. KC-10 Extender
Pensiunnya 59 tanker berat di armada Angkatan Udara AS akan menghemat hingga US$ 2 miliar jika dilakukan sebelum 2024 – ketika dijadwalkan pensiun. Namun ini dapat membuat AS kekurangan armada pesawat tanker karena tanker Boeing KC-46 Pegasus belum cukup siap untuk satu waktu.
5. RC-135V / W Rivet Joint
RC-135V adalah pesawat intelijen, intai optik dan elektronik yang sudah berusia lebih dari 56 tahun, tetapi masih terus terbang menunggu Advanced Battle Management System yang belum dikembangkan untuk menggantikan teknologi yang lama. Sementara mengundurkan diri sebelum tahun 2023 akan menghemat US$ 3,5 miliar, namun akan menciptakan celah dalam kemampuan elektronik dan sinyal intelijen.
Pesawat E-3 Sentry AWACS (foto : Wikipedia)6. E-3 Sentry AWACS
E-3 Sentry AWACS sudah berusia 39 tahun, dan hanya siap melakukan misi sebesar 66%, dan sedang mengalami peningkatan modernisasi. Jika Angkatan Udara membatalkan modernisasi dan mempensiunkankannya sebelum 2023, itu bisa menghemat US$ 5 miliar.
Pesawat U-2 Dragon Lady (foto : Lochkeed Martin)7. U-2 Dragon Lady
Menyingkirkan U-2 yang berusia 64 tahun akan menghemat sekitar US$ 2 miliar untuk Angkatan Udara. Angkatan Udara kemudian bisa mengandalkan drone Global Hawk RQ-4 yang jauh lebih efisien untuk ISR.
8. JSTAR E-8C
Juga menunggu sistem manajemen pertempuran canggih yang masih belum diketahui, 16 pesawat Joint Surveillance Target Attack Radar di Angkatan Udara sudah dijadwalkan untuk pensiun. Tetapi sebenarnya pensiunnya pesawat ini akan menghemat USAF sebesar US$ 2,7 miliar.