Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Beli Persenjataan Rusia, Washington Mengancam Ankara dan Kairo

JakartaGreater.com – Perwakilan tinggi dari Departemen Luar Negeri AS mengancam Mesir dan Turki dengan sanksi jika kedua negara terus berupaya untuk membeli peralatan militer buatan Rusia, lansir Defense24.

Seorang perwakilan Departemen Luar Negeri tingkat tinggi memberi media AS informasi tentang hubungan Turki-Mesir dengan Amerika Serikat. Dia menyatakan untuk bisa meningkatkan hubungan antara Ankara dan Washington adalah dengan “menyingkirkan” sistem S-400 yang dibeli dari Rusia. Dan Kairo harus membatalkan pembelian lebih dari 20 pesawat tempur Su-35.

Pengiriman baterai pertama dari sistem pertahanan udara S-400 ke Turki berlangsung pada bulan Juli. Kesiapan tempur sistem S-400 diharapkan sudah dapat dilakukan pada bulan April tahun depan. Secara total, Ankara membeli dua baterai S-400. Akibat dari kontrak pembelian itu, Turki dikeluarkan dari partisipasi dalam program produksi pesawat tempur F-35, dan pilot Turki dikeluarkan dari pelatihan.

Washington yakin bahwa penempatan sistem S-400 di Turki akan menyebabkan Moskow memperoleh data yang relevan terkait dengan kemampuan F-35 dan merupakan ancaman bagi semua pengguna jet tempur siluman ini.

Presiden Turki beberapa minggu lalu mengunjungi Gedung Putih, namun terlepas dari pernyataan Presiden Trump, yang menggambarkan kunjungan Erdogan sebagai “luar biasa”, posisi Ankara tidak berubah sedikit pun. Presiden Turki bahkan mengatakan bahwa Turki tidak akan menyerah membeli S-400 dan menambahkan negaranya memiliki “ikatan kuat” dengan Moskow.

Pejabat yang dikutip oleh media Amerika mengatakan, “Jalan menuju kesepakatan tetap terbuka, tetapi Turki harus menghancurkan, menyerahkan atau membuang S-400 yang dibeli dari Rusia”.

Dipihak Mesir, pembelian lebih dari 20 pesawat tempur Su-35 yang ditandatangani pada bulan Maret tahun ini juga menimbulkan ketidakpuasan. Pejabat itu mengatakan kepada wartawan bahwa “Departemen Luar Negeri memberi Kairo posisi yang jelas – akuisisi pesawat Su-35 Rusia mengancam akan dikenakan sanksi.” Negosiasi Mesir-Amerika dilaporkan sedang berlangsung.

Posisi resmi Washington mengatakan bahwa membeli Su-35 dan sistem senjata lainnya dari Rusia akan mempersulit interoperabilitas antara militer Mesir dan Amerika, dan NATO tidak akan dapat bekerja sama dengan Mesir jika terjadi krisis besar.

Mesir kembali mendekati Rusia setelah kudeta militer, pergantian kekuasaan dan penangguhan pasokan peralatan dan bantuan militer oleh Amerika pada Oktober 2013. Kairo kemudian mulai memesan sejumlah besar persenjataan dari Moskow.

Pada tahun 2014, paket kontrak ditandatangani untuk penyediaan sistem pertahanan udara Antey-2500 dan Buk-M2E, artileri, senjata kecil, dan beberapa peralatan perang lainnya dengan nilai total sekitar US$ 3,5 miliar. Ini adalah sinyal pertama pembaruan kerjasama militer-teknis antara Kairo dan Moskow sejak tahun 1972, ketika penasihat militer Soviet meninggalkan negara itu atas permintaan Presiden Mesir Anwar Sadat.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: