JakartaGreater.com – Manila – Kapal selam diesel elektrik Scorpene yang diproduksi oleh kontraktor pertahanan Prancis Naval Group (sebelumnya DCNS) dinilai sesuai untuk kebutuhan Filipina, lansir PNA.
“Ini (Scorpene) adalah kapal selam yang sangat baik, sesuai untuk kebutuhan kita,” kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam sebuah pesan kepada Kantor Berita Filipina ketika ditanya tentang pembaruan proyek tersebut Senin malam.
Lorenzana mengatakan dia bisa melihat langsung kapal selam buatan Prancis selama kunjungannya ke Prancis minggu lalu.
Lorenzana pergi ke Prancis tak lama setelah perjalanannya ke Korea Selatan dengan Presiden Rodrigo Duterte untuk menghadiri KTT ASEAN-Republic of Korea Commemorative Summit yang diadakan pada 24-26 November 2019.
“Ya, kami pergi untuk melihat Scorpene,” kata Lorenzana kepada PNA tetapi tidak memberikan rincian tambahan.
Kepala Kementerian Pertahanan tiba di Filipina setelah perjalanannya ke Prancis pada Minggu malam. Sebelumnya, Lorenzana mengatakan Scorpene adalah salah satu kapal selam yang sedang dievaluasi oleh Angkatan Laut Filipina (PN) untuk akuisisi kapal selam yang direncanakan.
Kapal selam kelas Scorpene dilengkapi dengan mesin diesel elektrik dan air propulsion independent. Scorpene dapat dipersenjatai dengan berbagai ranjau, torpedo, dan rudal untuk berbagai misi. Scorpene juga memiliki kecepatan tertinggi 20 knot.
Jika program akuisisi kapal selam Angkatan Laut Filipina dilakukan, nantinya akan menggunakan skema pengadaan government-to-government.
“Kapal selam itu, jika kami akhirnya memutuskan untuk membelinya, akan berada pada pengadaan pemerintah-ke-pemerintah dan menggunakan pinjaman sehingga kami tidak memerlukan pengeluaran modal besar di awal,” katanya dalam wawancara sebelumnya.
Selain kapal selam Scorpene buatan Perancis, Lorenzana mengatakan Kementerian Pertahanan sedang melihat proposal yang diusulkan oleh Rusia, Korea Selatan, dan Jerman.