Jakartagreater.com – India telah meminta Prancis untuk mempersenjatai empat pesawat tempur Rafale pertama dengan rudal udara-ke-udara Meteor. Permintaan untuk mengikutsertakan setidaknya 8-10 rudal beyond visual range (BVR) Meteor yang akan dikirim dengan empat jet tempur Rafale telah disampaikan ke Prancis selama kunjungan Menteri Pertahanan Rajnath Singh ke Prancis untuk peresmian penerimaan Rafale pertama di Merignac di Bordeaux pada 8 Oktober, lansir TimeSoftIndia.
“Sebelumnya, sesuai kesepakatan Rs 59.000 crore yang dibuat untuk 36 jet tempur Rafale dan paket senjatanya pada September 2016, pengiriman rudal Meteor dan rudal jelajah Scalp yang jaraknya lebih dari 300 km akan dimulai beberapa bulan kemudian,” kata seorang sumber.
“Tetapi mengingat situasi operasional saat ini dengan Pakistan, India telah meminta pengiriman lebih cepat dari setidaknya 8-10 rudal Meteor. Prancis sedang mempertimbangkan permintaan itu, ”tambahnya.
Permintaan itu datang di latar belakangi pertempuran udara antara pesawat tempur India dan Pakistan di sektor Nowshera di sepanjang Garis Kontrol pada 27 Februari, sehari setelah pemboman fasilitas militan di Pakistan.
Sukhoi-30MKI dan jet tempur lainnya, kesulitan untuk menembak jatuh F-16 pada jarak jauh. F-16 Pakistan dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara jarak menengah AIM-120C (AMRAAM) yang memiliki jangkauan sekitar 100 km dan telah melepaskan beberapa rudal terhadap Sukhoi-30MKI.
Angkata Udara India mengatakan dinamika operasional untuk mencapai “dominasi udara” akan berubah dengan bergabungnya jet tempur Rafale yang dipersenjatai dengan rudal Meteor yang ditenagai mesin Ramjet yang berkecepatan Mach 4. Rudal Meteor bisa dibilang yang terbaik di dunia untuk duel tempur udara dengan “zona tanpa bisa menghindar”. Pakistan dan Cina saat ini tidak memiliki rudal dengan kemampuan serupa dalam inventori tempurnya.
Selama dialog menteri pertahanan pada Oktober, Prancis juga menawarkan para ahli India kesempatan untuk memeriksa kemampuan jet tempur Rafale yang omnirole, yang juga dapat mengirimkan senjata nuklir jika diperlukan “dalam lingkungan suhu ekstrim” di pangkalan militernya di UEA.
Tim pilot, insinyur dan teknisi India saat ini sedang menjalani pelatihan di Prancis, yang sejauh ini telah menyerahkan tiga jet Rafale ke India. Setelah pelatihan ini selesai, empat Rafale pertama akan terbang ke India pada Mei 2020. Semua 36 jet Rafale akan tiba di India pada April 2022, dengan masing-masing 18 unit akan dikerahkan di pangkalan udara Ambala dan Hasimara untuk front barat dan timur yang berhadapan dengan Pakistan dan Cina.
Rafale dengan jangkauan tempur 780 km hingga 1.650 km tergantung pada misi, dipersenjatai dengan paket senjata mematikan, avionik canggih, radar dan sistem peperangan elektronik untuk mencegah serangan jammer oleh musuh dan memastikan kemampuan bertahan superior di wilayah udara musuh.
Pesawat tempur Rafale juga dapat membawa dua rudal jelajah Scalp yang bisa menghancurkan sasaran benteng pertahanan musuh bernilai tinggi pada jarak lebih dari 300 km jauhnya.