Jakartagreater.com – Kementerian Pertahanan Federasi Rusia pada bulan Desember 2019 berhasil melakukan uji tembak sistem anti-pesawat jarak pendek Gibka-S (Rusia: Gibka-C).
Pengujian sistem anti-pesawat Gibka-S telah dilakukan sejak tahun 2017, uji dilakukan bukan hanya pada sistem peluncur tetapi juga pada kendaraan komando dan pengintaian yang dilengkapi dengan stasiun radar Garmon 1L122. Radar memiliki kemampuan mendeteksi target dari jarak hingga 40 km dan pada ketinggian hingga 10 km, baik saat diam maupun bergerak. Ini memastikan sistem otonomi yang tinggi.
Peluncur Gibka-S varian kendaraan, yang diciptakan berdasarkan sistem maritim sebagai sistem anti serangan udara jarak pendek yang menyasar target yang terbang rendah. Sebelumnya Gibka-S melengkapi Korvet rudal Buyan dan Buyan-M.
Versi darat Gibka-S juga dilengkapi dengan 4 peluncur MANPADS dan hulu ledak optoelektronik, tetapi beratnya telah dikurangi dari menggunakan sistem lipat ke posisi berbaris, dan ditempatkan di atas atap kendaraan. Dalam posisi ini lebih mudah untuk memuat ulang rudal baru oleh kru yang terdiri dari 4 orang: seorang komandan, seorang pengemudi dan dua operator. Modul penembakan terdiri dari 4 roket udara siap tembak 9K338 Igla-S atau 9K333 Wierba terbaru, dan 4 lainnya disimpan di dalam kendaraan.
Kendaraan peluncur GAZ Tigr dilengkapi dengan sistem pengintai optoelektronik siang-ke-malam, sistem kontrol elektrik dan perangkat untuk persiapan roket pra-peluncuran, seperti baterai dan wadah dengan nitrogen cair untuk pendinginan kepala rudal. Menariknya, peluncur dapat dikendalikan oleh kru dari dalam kendaraan, dan dikendalikan dari jarak jauh secara otomatis dari pos komando baterai.
Kendaraan ini juga memiliki sistem transmisi data dari pos komando utama yang menyediakan komunikasi jarak 16 km saat diam dan 8 km bergerak. Ini penting karena sistem Gibka-S dapat menembakkan rudal tidak hanya ketika posisi diam, tetapi juga pada kecepatan kendaraan hingga 30 km / jam. Ini berarti sistem rudal juga dapat memberikan perlindungan dari serangan udara selama konvoi. Jangkauan Gibka-S hingga 6 km dan ketinggian dari 10 meter hingga 4.5 km dengan kecepatan hingga 400 m / s (1400 km / jam).