Pentagon, Jakartagreater.com – Dewan Keamanan Nasional AS bertemu di Gedung Putih, Selasa 7-1-2020 tak lama setelah serangkaian serangan terhadap Pangkalan Udara Ayn al-Asad di Irak Barat yang diluncurkan dari Iran, dirilis Sputniknews.com pada Rabu 8 Januari 2020.
Menteri Pertahanan AS, Mike Esper dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tiba di Gedung Putih pada Selasa, 7-1-2020 untuk membahas serangan-serangan itu, menurut Reuters.
https://twitter.com/DDaltonBennett/status/1214936102609530881?s=20
“Iran meluncurkan lebih dari selusin Rudal Balistik melawan militer AS dan pasukan koalisi di Irak. Jelas bahwa Rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya 2 pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil. Kami bekerja pada penilaian kerusakan pertempuran awal, “kata juru bicara Departemen Pertahanan Jonathan Hoffman dalam sebuah pernyataan Selasa.
All is well! Missiles launched from Iran at two military bases located in Iraq. Assessment of casualties & damages taking place now. So far, so good! We have the most powerful and well equipped military anywhere in the world, by far! I will be making a statement tomorrow morning.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 8, 2020
“Ketika kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personil, mitra, dan sekutu AS di kawasan itu,” tambah pernyataan itu.
Pangkalan Udara Ayn al-Asad di Irak Barat, yang menjadi pangkalan udara AS yang besar, telah dihantam oleh beberapa roket menyusul serangan yang dilakukan oleh Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) sebagai “pembalasan” atas pembunuhan komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Iran has launched a missile attack on air bases housing US forces in Iraq
Two air bases were struck in retaliation to the US killing of General Qasem Soleimani
It's unclear whether there have been any casualtieshttps://t.co/7BJailTvWA pic.twitter.com/FnFpSHuKn7
— BBC News (World) (@BBCWorld) January 8, 2020
“Kami memperingatkan semua negara sekutu AS bahwa jika serangan dilancarkan dari pangkalan di negara mereka di Iran, mereka akan menjadi target pembalasan militer,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan yang diperoleh Farnaz Fassihi dari New York Times.
🔴 🇮🇷 JUST IN 🇮🇷 🔴
PRESS TV EXCLUSIVE
First #IRGC footage emerges showing #Iran missiles targeting #AinAlAssad airbase in #Iraq in response to General #Soleimani's assassination.#GeneralSoleimani #DecisiveResponse #SoleimaniAssassination pic.twitter.com/vpXA0HvLXG
— Press TV (@PressTV) January 7, 2020
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa AS siap untuk melakukan pembalasan ke pihak Iran dan bahwa Washington siap untuk membalas sebagai balasan.
Iran's FM @JZarif: #Iran attacks on U.S. bases were ‘legitimate self-defense’ #IranvsUSA #DecisiveResponse #GhasemSoleimani #SoleimaniAssassination pic.twitter.com/XuzUO3hR6V
— Press TV (@PressTV) January 8, 2020
Pernyataan presiden AS itu datang hanya beberapa hari setelah dia tweet tentang kemungkinan penargetan 52 situs budaya di Iran – angka yang melambangkan 52 orang Amerika yang disandera di Kedutaan Besar AS di Teheran pada tahun 1979.