Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Thailand Kirim Kru Kapal Selam Jalani Pelatihan di China

Bangkok, Jakartagreater.com – Angkatan Laut Kerajaan Thailand pada hari Kamis mengatakan kelompok pertama kru kapal selam Thailand akan menjalani pelatihan di Cina, di mana armada kapal selam pertama Thailand sedang dibangun, lansir Khaosod.

Juru bicara Angkatan Laut Prachachat Sirisawat mengatakan angkatan laut akan memilih sekelompok pelaut untuk mengikuti kursus pelatihan di Cina dalam tahun ini. Pelatihan mereka akan selesai tepat pada waktunya ketika kapal selam pertama dari tiga diharapkan akan dikirim ke Thailand pada tahun 2023.

“Calon pelaut harus dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan Cina, serta secara fisik dan mental cocok untuk bekerja di dalam lambung kapal selam yang terbatas,” kata Wakil Laksamana Prachachat dalam sebuah wawancara.

Prachachat tidak akan mengatakan berapa banyak kru kapal selam yang akan dilatih, tetapi mengatakan program pelatihan akan memakan waktu dua tahun untuk menyelesaikan setiap batch pengiriman kru.

Juru bicara itu juga mengkonfirmasi kesepakatan senilai 22 miliar baht untuk membeli tiga kapal selam baru dari China. Akuisisi ini dilakukan pada tahun 2017, atau 65 tahun setelah angkatan laut Thailand terakhir pernah memiliki kapal selam.

Tiga kapal selam tipe S26T secara total dibeli dengan harga dua kapal selam, menurut angkatan laut Thailand.

“Kesepakatan ‘3 untuk 2’ masih berlaku,” tambahnya. “Kami mengusulkan hanya dua kapal selam di bawah perjanjian, tetapi mereka memberi kami tiga dengan harga dua.”

Sebelumnya upaya pembelian kapal selam oleh Angkatan Laut Thailand mendapat kritikan oleh oposisi. Pihak oposisi juga mengecam program kapal selam terbaru ketika Parlemen memperdebatkan anggaran untuk tahun fiskal 2020 pekan lalu.

Surachet dari partai Future Forward ingin proposal itu dibatalkan, dengan mengatakan kapal selam tidak akan bisa menyelam melalui Teluk Thailand.

“Kapal selam S26T yang kami pesan dari Tiongkok tidak cocok untuk Thailand,” kata Surachet kepada Parlemen. “Kapal selam biasanya beroperasi pada kedalaman 60 meter, tetapi Teluk Thailand hanya 40-50 meter.”

Namun juru bicara angkatan laut Prachachat membantah klaim anggota parlemen tersebut. Dia menunjuk kunjungan sebelumnya oleh kapal selam asing ke perairan Thailand sebagai bukti bahwa kapal selam itu dapat beroperasi dengan aman di Teluk Thailand.

Prachachat juga mengatakan terlalu mahal untuk membatalkan kesepakatan.

“Pengadaan akan dilakukan sesuai dengan rencana kami untuk memperoleh tiga kapal selam,” kata Prachachat. “Kami sudah memesan yang pertama pada tahun 2017, jadi dua kapal selam lagi akan mengurangi biaya administrasi dan operasional keseluruhan program yang berjumlah miliaran baht.”

Setelah berjam-jam berdebat, Parlemen pada 8 Januari menyetujui anggaran pertahanan sebesar 125 miliar baht. Kemenangan pemerintah juga menjamin nasib program kapal selam 22 miliar.

Armada kapal selam Thailand sebelumnya dibangun oleh Jepang pada tahun 1938. Empat kapal selam yang sudah tua dinonaktifkan pada tahun 1951, tahun yang sama ketika sekelompok perwira angkatan laut berusaha meluncurkan kudeta terhadap junta yang dipimpin oleh tentara.

Share:

Penulis: