Jakartagreater.com – Empat puluh enam tahun lalu, pesawat tempur prototipe YF-16 tanpa sengaja melakukan penerbangan tanpa terencana selama enam menit.
Saat itu YF-16 melakukan tes darat kecepatan tinggi, hampir terjadi bencana ketika pesawat mulai goyah saat melaju di landasan pesawat.
Pilot uji dengan terampil mencegah bencana dengan membawa pesawat terbang ke udara untuk penerbangan pertama dadakan — di mana pesawat melayang selama enam menit, lansir Popular Mechanics.
Pada awal 1970-an, Angkatan Udara AS mengeluarkan persyaratan untuk jet tempur ringan yang murah dan bermanuver untuk melengkapi F-15 Eagle. Dua perusahaan menjawab panggilan itu: General Dynamics, dengan prototipe YF-16, dan Northrop dengan YF-17.
Angkatan Udara akhirnya akan memilih F-16, menamakannya Fighting Falcon, sedangkan Angkatan Laut AS dan Korps Marinir akan memilih turunan dari YF-17, dan memberi nama F / A-18 Hornet.
Pada Desember 1973, General Dynamics meluncurkan prototipe YF-16 pertama, dan penerbangan pertama dijadwalkan dilakukan pada Februari 1974. Sementara itu, pesawat dijadwalkan untuk melakukan tes darat kecepatan tinggi sepanjang bulan Januari.
Pada 20 Januari 1974, pilot uji coba Phil Oestricher membawa prototipe YF-16 ke landasan pangkalan di Edwards Air Force Base ketika segalanya berjalan baik, sebagaimana ditulis Seattle Post Intelligencer.
Ketika pesawat melaju cepat di landasan, Oestricher sedikit mengangkat hidung dan menerapkan kontrol aileron untuk memeriksa keseimbangan dan respons lateral. Yang mengejutkan pilot, pesawat goyah dengan getaran sangat tinggi sehingga sayap kiri dan stabilator kanan secara bergantian menghantam permukaan landasan.
Saat Oestricher berjuang mati-matian untuk mempertahankan kendali liar pesawat, situasinya menjadi semakin mengerikan ketika YF-16 mulai membelok ke kiri. Menyadari bahwa masuk ke rerumputan disamping landasan dengan kecepatan tinggi bisa menyebabkan bencana, pilot Oestricher dengan cepat memilih untuk menambah kecepatan dan berusaha untuk membuat YF-16 terbang.
Hasil dari keputusan ini tidak segera jelas karena Oestricher terus berjuang untuk mengontrol sambil menunggu kecepatan udaranya meningkat ke titik di mana ada daya angkat yang cukup untuk terbang. Oestricher akhirnya berhasil menerbangkan pesawat, terbang selama enam menit sebelum mendarat.
Penerbangan pertama resmi pesawat YF-16 berlangsung pada 2 Februari 1974, dan masih dengan pilot uji Phil Oestricher. Pesawat YF-16 mencapai kecepatan 500 km/jam dan ketinggian 9.400 meter.
Meskipun lepas landas yang tak disengaja berlangsung sukses, namun bisa menjadi bencana yang besar bagi program YF-16 apabila gagal dilakukan. Jet yang diterbangkan pilot Oestricher adalah satu-satunya YF-16 yang dibangun pada saat itu, dan Angkatan Udara AS mungkin akan kehilangan minat membelinya jika jatuh. Dan pabrikan General Dynamics mungkin menolak untuk terus mengembangkan pesawat, meninggalkan peserta tender lain, YF-17 Cobra satu-satunya pesaing.
Akhirnya General Dynamics — sekarang Lockheed Martin — sukses membangun lebih dari 4.600 unit F-16 selama 40 tahun terakhir, dan seandainya YF-16 dibatalkan mungkin angkatan udara di seluruh dunia akan terlihat sangat berbeda sekarang.