Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

10 Tahun Terbang, Apakah Su-57 Belum Siap Tempur ?

Jakartagreater.com – Program pesawat tempur siluman Su-57, dianggap sebagai jawaban Rusia untuk siluman F-35 dan F-22 Amerika Serikat. Su-57 telah menghabiskan waktu 10 tahun sejak penerbangan pertamanya pada 29 Januari 2010 tetapi hingga kini belum memasuki skuadron udara Rusia, lansir Defenseworld.
Sementara Angkatan Udara Rusia telah memesan 76 unit Su-57 pada tahun 2018, produksi massal jet tempur telah mengalami kemunduran, dan untuk pertama kalinya satu Su-57 jatuh sekitar 110-120 km dari Bandara Dzyomgi, Khabarovsk Krai, selama final tahap uji coba pabriknya karena tidak berfungsinya sistem kontrol.

United Aircraft Corporation (UAC) Rusia mengungkapkan versi ekspor jet yang ditunjuk sebagai Su-57E. Namun tidak jelas seberapa berbedanya dengan versi asli.

Versi ekspor pertama kali diperlihatkan kepada Presiden Turki Recep Erdogan, di tengah isu pembatalan Ankara dari program jet siluman F-35.

Jet tempur Su-57 memiliki fitur teknologi siluman dengan penggunaan luas material komposit, mampu mengembangkan kecepatan jelajah supersonik (dengan mesin dua tahap) dan dilengkapi komputer onboard yang kuat yang mengambil alih beberapa tugas pilot, Su-57 juga dilengkapi sistem radar yang tersebar di seluruh tubuh dan beberapa inovasi lain yang membuatnya mampu bersaing dengan pesawat tempur siluman seperti F-35, F-22 Amerika Serikat dan J-20 Cina.

Semua mesin “second stage” atau dua tahap – penting bagi Su-57 yang memungkinkan pesawat melakukan penerbangan jelajah dengan kecepatan supersonik, hanya diterbangkan hingga akhir tahun 2018. Belum diketahui apakah mesin ini menggerakkan semua prototipe Su-57 berikutnya dan berapa banyak salinan mesin baru yang telah diproduksi, kata United Aircraft Corporation.

Jet siluman tersebut telah ‘diuji tempur’ di Suriah dengan semua peralatan kritisnya yang berfungsi untuk mengatur parameter, tulis media Rusia beberapa waktu lalu.

Victor Kladov, Direktur kerja sama internasional dan regional di Rostec (perusahaan induk UEC) baru-baru ini dikutip di media mengatakan, “Tiongkok baru-baru ini menerima pengiriman 24 pesawat Su-35S. Dalam dua tahun ke depan, mereka harus membuat keputusan untuk membeli Su-35 tambahan, membangun Su-35 di Cina, atau membeli pesawat tempur generasi kelima. Jadi, ada satu kesempatan lagi untuk Su-57E”.

Sementara para pejabat Rusia telah menunjukkan antusiasme yang besar dalam memproyeksikan daya tarik internasional pada Su-57E, faktanya belum ada pembeli asing yang potensial akan mengakuisisi Su-57. Partisipasi yang diharapkan dalam pameran udara di Dubai tidak terwujud dan pesawat tidak dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam acara apa pun di luar Rusia selama tahun 2020.

Share:

Penulis: