Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Semakin Menarik, AS Tawarkan F-15X ke India

New Delhi, Jakartagreater.com – Program Akusisi India bernilai miliaran dolar untuk mendapatkan pesawat tempur baru kini semakin menarik dengan kemungkinan masuknya deretan pesawat tempur canggih dari Amerika Serikat. Pesawat tempur terbaru itu adalah F 15X yang akan memenuhi kebutuhan 114 pesawat tempur yang harus diproduksi di dalam negeri India, lansir Economic Times.

Jet tempur buatan AS, yang telah kembali setelah Angkatan Udara AS memesan 8 unit yang bisa naik hingga 72 unit, akan bergabung dengan F / A-18 Super Hornet dan F-21 (varian dari F-16) yang sudah lebih dahulu ditawarkan. Namun F-35 yang lebih canggih belum ditawarkan ke India, karena pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

“Angkatan Laut India dan Angkatan Udara India memiliki kebutuhan operasional yang berbeda untuk armada pesawat tempur, “ kata seorang juru bicara Boeing dalam menanggapi pertanyaan setelah seorang pejabat AS mengungkapkan aplikasi lisensi ekspor. Menurutnya, sementara menunggu definisi lebih lanjut tentang persyaratan Angkatan Udara India, pihaknya telah meminta lisensi ekspor untuk F-15 sehingga pabrikan Boeing siap berbagi solusi seluruh portofolio pesawat tempur jika diperlukan.

Perusahaan AS menambahkan bahwa aplikasi lisensi adalah langkah prosedur rutin yang akan memberikan fleksibilitas untuk memberikan informasi tentang jet tempur ketika diperlukan. “Kami terus menawarkan F / A-18 Super Hornet untuk Angkatan Laut India dan Angkatan Udara India,” kata perusahaan itu.

Pada kontes akusisi oleh India sebelumnya, baik F / A-18 dan F-16 gagal persyaratan teknis yang diperlukan selama pengujian ekstensif, yang kemudian menyisakan tender pada pesawat tempur Rafale dan Eurofighter Eropa oleh Angkatan Udara India .

Angkatan udara mengatakan bahwa proses untuk memulai pemilihan pesawat tempur baru sedang dikerjakan tetapi belum menentukan batas waktu. Proyek ini dilakukan di bawah model Kemitraan Strategis di mana perusahaan India akan ikut memproduksi jet tempur baru di India.

Pesaing utama selain penawaran AS adalah Rafale Prancis, Gripen Swedia dan Su-35 atau MiG-35 Rusia. Proses akuisisi yang kompleks akan memakan waktu setidaknya lima tahun untuk bisa rampung. Namun, di masa lalu AS lebih suka rute Foreign Military Sales (FMS) yang lebih cepat saat melakukan penjualan senjata ke India yang berada di bawah garansi pemerintah.

Share:

Penulis: