Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Navantia Optimis Kapal Selam S80 Plus Dipilih India

Jakartagreater.com – Produsen kapal Spanyol telah mengumumkan rencananya untuk mengadakan acara event industri pada 21 April sebagai bagian dari kampanyenya untuk menjual enam kapal selam canggih kepada Angkatan Laut India, lansir The Week.

Navantia, salah satu galangan kapal terbesar kelima di Eropa, menawarkan desain kapal selam S-80 Plus kepada Angkatan Laut India sebagai bagian dari program Project-75I yang terakhir.

Pada bulan Januari, Kementerian Pertahanan India menciutkan lima perusahaan asing dan dua galangan kapal dari India untuk program Project 75I. Navantia termasuk di antara perusahaan asing terpilih. Project 75I adalah project pengadaan enam kapal selam diesel-elektrik canggih dengan daya tahan bawah air yang lebih lama dan memiliki kemampuan untuk menembakkan rudal jelajah anti permukaan. Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 7 miliar.

Navantia telah menyebut S80 Plus sebagai satu-satunya “kapal selam AIP 3.000 ton di dunia”. Spesifikasi ini diklaim yang paling mendekati persyaratan yang diinginkan Angkatan Laut India dibandingkan pesaing lain, dan memenuhi ambisi India dengan risiko minimum.

Sistem AIP adalah sistem Air Independent Propulsion, yang meniadakan kebutuhan pengisian daya baterai kapal selam dengan menggunakan mesin dieselnya yang membutuhkan udara atmosfer untuk beroperasi. Pada kapal selam dengan tenaga mesin diesel konvesional mengharuskan kapal selam untuk sering ke permukaan atau meluncurkan ‘snorkeling’ – sebuah tabung penyedot udara. Kedua aktifitas itu membuat kapal selam konvensional rentan terhadap deteksi dan serangan dari musuh. Selain itu, kapal selam yang beroperasi dengan baterai konvesional hanya memiliki daya tahan bawah air selama dua-tiga hari.

Kapal selam S80 Plus, yang dirancang oleh Navantia memiliki sistem AIP berdasarkan fuel cell, yang menggunakan hidrogen yang diproduksi melalui bioetanol dan pemrosesan oksigen, untuk menghasilkan listrik untuk menggerakkan kapal selam. DRDO mengembangkan Phosphoric Acid Fuel Cell (PACF) yang menggunakan phosphoric sebagai elektrolit yang bereaksi dengan hidrogen (dihasilkan dari sodium borohydride) dan oksigen cair untuk menghasilkan listrik. Navantia mengklaim S80 Plus memiliki daya tahan penyelaman di bawah air hingga tiga minggu.

Dalam sebuah pernyataan pers, Navantia mengklaim “Lebih dari 100 perusahaan di India sudah melakukan kontak dengan Navantia untuk produksi peralatan dan bahan di India, dan sekitar 200 perusahaan diharapkan ikut berpartisipasi dalam acara tersebut (direncanakan pada 21 April)”. Industry event yang akan diselenggarakan di New Delhi, akan diselenggarakan dari jarak jauh mengingat situasi virus corona yang baru.

Armada Spanyol membeli empat kapal selam S80 Plus, yang pertama dijadwalkan akan dikirimkan pada tahun 2022. Namun, proyek tersebut, yang awalnya disebut S80 class, telah mengalami keterlambatan parah setelah kesalahan dalam fase desainnya membuat kapal selam memiliki berat lebih dari 100 ton di banding panjang kapal selam. Pada 2013, konstruksi kapal selam S80 dihentikan dan produsen kapal Amerika diundang untuk memodifikasi desain. Desain S80 akhirnya diperpanjang 10 meter dengan cincin-cincing khusus untuk mendistribusikan bobotnya dengan lebih baik dan Navantia mengganti nama proyeknya menjadi S80 Plus.

Menariknya, Navantia adalah mitra Naval Group Prancis dalam memproduksi kapal selam Scorpene untuk Angkatan Laut India.

Share:

Penulis: