Jakartagreater.com – Pesawat tempur Typhoon Inggris memainkan peran sebagai “bandit Rusia” saat menguji kemampuan kapal-kapal perang armada negara-negara NATO yang beroperasi di Laut Baltik. Hal ini memungkinkan awak kapal untuk mempersiapkan berbagai skenario, yang melibatkan penggunaan pertahanan anti-pesawat berlapis-lapis, lansir Defense24.
Menurut Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF), pesawat Typhoon dari Skuadron ke-6 dari Expeditionary Air Wing ke-135, dan saat ini berbasis di pangkalan udara Lithuania, melakukan pelatihan bersama dengan unit kapal perang permukaan.
Eurofighter Typhoon digunakan untuk menguji pertahanan anti-pesawat pada kapal perang yang merupakan satuan NATO Maritime Group 1 Task Force. Sebuah grup yang dipimpin oleh Laksamana Yngve Skoglund dari Angkatan Laut Royal Norwegia, yang bermarkas di fregat Fridtjof Nansen class – HNoMS Otto Sverdrup.
Typhoon Inggris akan menguji kesiapan dan kemampuan kru kapal-perang grup NATO. Typhoon berperan melakukan serangan udara simulasi yang beroperasi di ketinggian yang berbeda, serta pendekatan untuk menyerang dengan rudal udara-ke-permukanan anti-kapal.
Dengan menggunakan pesawat tempur Typhoon yang beraperan sebagai pesawat serang musuh, awak kapal mampu melakukan pelatihan realistis menghadapi ancaman dinamis yang dapat ditemui unit permukaan NATO di Baltik.
Eurofighter Typhoon yang digunakan oleh Angkatan Udara Inggris adalah pesawat tempur multi-peran bermesin ganda, bersayap delta dan menggunakan tambahan sayap canard. Jet tempur Typhoon dibangun oleh konsorsium tiga produsen penerbangan Eropa yaitu Alenia Aeronautica, BAE Systems dan European Aeronautic Defence and Space Company (EADS).
Pesawat tempur Typhoon saat ini masih menjadi andalan negara Inggris, Jerman, Italia, Austria, Spanyol dan Arab Saudi.