Jakartagreater.com – Angkatan Laut AS telah mengkritik tajam atas insiden pencegatan pesawat tempur Su-35 Rusia yang dianggap “tidak aman” dan “tidak bertanggung jawab” pada hari Selasa pada pesawat patroli maritim P-8A Poseidon di Laut Mediterania, lansir Sputnik.
“Untuk ketiga kalinya dalam dua bulan, pilot Rusia terbang dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional saat mencegat sebuah pesawat patroli dan pengintai maritim P-8A Angkatan Laut AS,” kata US NAVY dalam sebuah pernyataan pada 26 Mei.
Pernyataan itu mencatat bahwa dua pesawat pencegat Rusia terbang di sisi pesawat Poseidon pada jarak seukuran pesawat selama 65 menit di atas perairan internasional, menambahkan bahwa pencegatan itu dipastikan tidak aman dan tidak profesional karena pilot Rusia mengambil posisi di dekat setiap sayap P-8A secara bersamaan, membatasi kemampuan P-8A untuk melakukan manuver dengan aman.”
“Tindakan yang tidak perlu dari pilot Su-35 Rusia tidak konsisten dengan penerbangan yang baik dan aturan penerbangan internasional, dan membahayakan keselamatan penerbangan kedua pesawat,” tambah Angkatan Laut AS. Siaran pers juga menyertakan video dan foto dari pertemuan pesawat itu.
Insiden serupa terjadi pada bulan April, dengan Angkatan Laut AS memprotes Su-35 yang mencegat pesawat Poseidon pada jarak hanya 25 kaki.
Namun, seperti yang dilaporkan Sputnik, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada saat itu bahwa Su-35 telah diterbangkan dari Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah setelah radar “mendeteksi target udara yang melakukan penerbangan menuju fasilitas militer Rusia di Suriah”.
Halaman pelacakan pesawat Twitter BlueSky melaporkan sekitar delapan jam sebelum siaran pers Angkatan Laut AS diposting, bahwa P-8A Poseidon sedang terbang ke arah barat di atas Laut Tengah dari dekat pantai Suriah.
Twitter BlueSky juga mencatat pesawat itu terbang dari pangkalan Sigonella US NAVY di Sisilia dan menunjukkan jalur penerbangan yang sama dengan penerbangan Poseidon beberapa waktu sebelumnya, mendekati dekat perairan teritorial Suriah.
Penerbangan yang hampir sama dilaporkan pada 17 Mei oleh Sputnik, mencatat juga, pesawat berkeliaran di wilayah udara dekat Khmeimim selama lebih dari setengah jam.
Dikembangkan dari pesawat sipil Boeing 737, P-8 Poseidon diadopsi oleh Angkatan Laut AS pada 2013 sebagai pesawat anti-kapal selam, anti kapal perang, dan shipping interdiction aircraft. Pesawat ini dilengkapi perangkat elektronik dan sinyal intelijen yang lengkap, termasuk radar dan detektor anomali magnetik untuk mendeteksi kapal selam yang menyelam.