Jakartagreater.com – Rusia mulai mengirimkan batch pertama S-400 ke Turki pada Juli 2019. Kini, Moskow sedang menunggu keputusan akhir Ankara tentang pengiriman batch kedua sistem pertahanan udara S-400 Rusia, ujar kepala Dinas Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer, Dmitry Shugayev, pada hari Rabu 3-6-2020, dirilis Sputniknews.com.
Pembelian S-400 oleh Turki, sempat memantik ketidaksenangan Washington dan menuntut Turki membatalkan semua pembelian S-400, sambil mengancam akan menunda atau membatalkan pengiriman jet tempur F-35 generasi kelima ke negara itu. Namun, kabinet Turki telah menolak untuk membatalkan perjanjian, tersebut
“Mengingat adanya pembatasan yang terkait dengan pandemi global, saya katakan membuat perkiraan pada kerangka waktu penandatanganan kontrak ini tidaklah tepat. Namun, dialog tentang pengiriman batch resimen kedua S-400 berada pada tahap yang cukup maju, dan kami menunggu keputusan final pihak Turki “, katanya dalam sebuah wawancara dengan penyiar Turki Ecoturk TV.
Ankara sempat berselisih dengan sekutu NATO-nya AS sejak mencapai kesepakatan untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
AS berusaha menekan sekutunya dan memaksa Turki untuk membatalkan kesepakatan; namun, Ankara menolak memberikan konsesi dan menerima pengiriman pertama dari Rusia pada 2019.
Menurut juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, pemerintah berkomitmen “pada prinsipnya” pada rencananya untuk mengaktifkan sistem, meskipun terdapat kelambatan yang disebabkan oleh krisis kesehatan COVID-19.