Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

China Lengkapi J-20 dengan Gantungan Senjata Eksternal

Jakartagreater.com – Baru-baru ini pesawat tempur J-20 China terlihat telah dilengkapi dengan hard pylon di bawah sayapnya, yang akan semakin meningkatkan kemampuan tempur karena mampu membawa persenjataan dalam jumlah lebih besar, lansir ChinaMil.com.

Prototipe jet siluman J-20 terlihat melakukan uji terbang dengan tambahan dua cantelan senjata eksternal, satu di bawah setiap sisi sayapnya, dan dapat membawa total empat rudal tambahan, lapor situs eastday.com, mengutip foto terbaru yang banyak beredar di Media sosial Cina.

Saat melakukan debut pamerannya di Airshow China 2018, satu jet siluman J-20 dapat membawa setidaknya empat rudal PL-15 di dalam ruang senjata utamanya dan dua rudal jarak pendek PL-10 di weapon bay sisi samping, dan belum dilengkapi hard pylon eksternal, lapor The Global Times.

Biasanya, pesawat tempur siluman menyembunyikan senjatanya di weapon bay untuk menjaga profil jejak yang minim, membuatnya sulit dideteksi, dan menggunakan cantelan senjata eksternal untuk membawa senjata akan membuatnya mudah terlihat di radar, kata seorang pakar militer China kepada Global Times pada hari Rabu.

Pesawat-pesawat tempur dapat memilih berbagai jenis daya muat persenjataan berdasarkan pada misi yang berbeda, kata pakar tersebut.

Ini mirip dengan jet tempur F-35 AS, yang dapat menggunakan ” stealth mode ” dengan membawa sejumlah kecil persenjataan internal dan ” beast mode ” yang dapat membawa lebih banyak persenjataan internal dan eksternal, kata pakar itu.

Pesawat stealth dapat menggunakan “mode siluman” untuk merebut keunggulan udara, dan begitu angkasa aman dan sudah dikuasai, pesawat stealth dapat melepas kemampuan siluman dan beralih ke ” beast mode ” dengan membawa lebih banyak amunisi dan rudal menggunakan hard point dan melancarkan serangan tambahan, bunyi laporan itu.

Foto yang beredar memperlihatkan J-20 dapat menggunakan ” beast mode ” seperti dilakukan F-35 ketika terlibat dalam misi berisiko rendah dan ancaman rendah, lapor eastday.com, dan mencatat bahwa J-20 juga dapat membawa tangki bahan bakar eksternal untuk jangkauan terbang lebih jauh.

Menurut China Power, J-20 diyakini dilengkapi dengan subsistem dan teknologi minim jejak radar dan layak disebut pesawat “generasi kelima”.

Ini mengacu pada pesawat militer yang memiliki persyaratan umum teknologi siluman, seperti pada kecepatan jelajah supersonik, dan avionik yang sangat terintegrasi.

J-20 adalah pesawat tempur China pertama yang sesuai dengan deskripsi ini, dan itu dapat berfungsi sebagai aset penting bagi Angkatan Udara dan Angkatan Laut, lapor China Power.

Karena Angkatan Udara Dan Angkatan Laut memiliki area tanggung jawab yang berbeda, cara penggunaan pesawat tempur J-20 pada akhirnya cenderung bervariasi.

Secara umum, PLAAF adalah andalan Cina untuk operasi udara dan bertanggung jawab atas pertahanan udara dalam negeri, sementara Angkatan Laut ditugaskan untuk pertahanan udara armada dan mempertahankan perairan wilayah dan garis pantai Tiongkok.

Share:

Penulis: