Kim Yo-jong, adik pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong un mengancam akan membatalkan perjanjian pengurangan ketegangan militer dengan Korea Selatan (Korsel) jika korsel abai dengan selebaran anti-Pyongyang yang disebar para pembelot.
Korut juga mengancam akan menutup proyek kawasan industri bersama yang terletak di perbatasan.
Baca Juga:
Mengungkap Bunker Gedung Putih AS Tempat Trump Dilarikan Hindari Demo
Warga AS Setuju Militer Bantu Polisi Tangani Demonstrasi Kasus Floyd
Menurut Kim Yo-jong yang disiarkan Kantor Berita Korut KCNA, rekonsiliasi Korut-Korsel tidak akan berjalan jika masih terdapat kegiatan yang memicu permusuhan.
“Pihak berwenang Korea Selatan akan membayar mahal jika mereka membiarkan situasi ini berlanjut sambil membuat semacam alasan,” katanya seperti dikutip dari Yonhap, Kamis, 4 Juni 2020.
Dia mengatakan, jika pihak Korsel gagal mengambil langkah Korut mengancam akan menarik diri dari kawasan Industri Kaesong.
“Mereka lebih baik bersiap-siap untuk kemungkinan penarikan penuh dari Kawasan Industri Kaesong yang sudah sepi setelah tur Gunung Kumgang terhenti, atau penutupan Kantor penghubung bersama Utara-Selatan yang keberadaannya hanya menambah masalah, atau membatalkan perjanjian utara-selatan di bidang militer yang hampir tidak ada nilainya,” katanya.
Perjanjian kesepakatan militer yang tengah berjalan, kata dia, untuk menghentikan semua jenis permusuhan dan peningkatan ketegangan. Namun sebaran selebaran anti Korut itu bertentangan dengan perjanjian tersebut.
Selebaran anti-Pyongyang itu disebar melintasi perbatasan awal pekan ini oleh sekelompok pembelot Korut. Selebaran itu dibawa menggunakan 500.000 balon. Dalam selebaran itu, dinilai mengkritik pemimpin Korut karena mengancam akan mengambil tindakan nyata yang mengejutkan dengan senjata nuklir strategis baru.
Kim Yo-jong menyebut para pembelot adalah “manusia sampah” dan “kotoran sampah anjing kampung.” Dia juga mendesak Korsel mengambil setiap tindakan, termasuk tidak lagi memberlakukan kebebasan berekspresi sebagai alasan.
Menurutnya, jika Korsel menghargai perjanjian Utara-Selatan dan ingin mengimplementasikannya secara menyeluruh, mereka harus membersihkan sampah.
“Sebelum membuat alasan yang lemah, mereka setidaknya harus membuat undang-undang untuk menghentikan lelucon manusia untuk mengambil tindakan pencegahan menyeluruh terhadap segala hal yang memalukan,” tambahnya.
Pernyataan keras Kim Yo-jong itu terlontat saat hubungan Korut-Korsel mengalami kebuntuan dalam pembicaraan denuklirisasi antara Pyongyang dan Washington.
Korut menuntut Seoul pada Oktober lalu menarik semua fasilitas yang dibangun di resor Gunung Kumgang di pantai timur dan akan membangun zona wisata internasional. Sebelumnya, Korsel menutup proyek wisata bersama pada 2008 setelah salah satu turisnya tewas oleh seorang penjaga Korut. Korsel kemudian menutup kompleks industri bersama di kota perbatasan Korut pada 2016 setelah provokasi nuklir dan rudal Pyongyang.
Kedua Korea kemudian sepakat melanjutkan wisata gunung, taman industri, dan proyek pertukaran lintas-batas utama dalam KTT 2018.