Otoritas pertahanan Taiwan mengatakan jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mendekati wilayah Taiwan setelah pesawat militer Amerika Serikat terbang di atas wilayah tersebut. Sebuah pesawat angkut militer jenis C-40 teridentifikasi terbang di atas garis pantai barat Taiwan pada Selasa pagi, 9 Juni 2020.
Dilansir dari globaltimes.cn, mengutip sejumlah media Taiwan melaporkan, mengutip otoritas pertahanan kawasan itu, beberapa jet tempur PLA Su-30 pada Selasa pagi secara singkat memasuki “wilayah udara” barat daya pulau Taiwan. Pesawat-pesawat itu melintas tak lama berselang setelah pesawat angkut militer C-40 AS melintas.
Sementara itu otoritas pertahanan Taiwan pada hari Selasa mengatakan, penerbangan pesawat AS tersebut ke pulau itu “disetujui dan tidak mendarat,” menutu laporan media Taiwan.
Baca Juga:
Rencana Israel Caplok Wilayah Palestina Picu Provokasi dan Kekerasan
Beli Tambahan F-16 Block 70, Bulgaria Ingin Jual MiG-29
Song Zhongping, seorang pakar militer daratan China berkomentar dalam sebuah stasiun televisi mengatakan kepada Global Times bahwa Penerbangan AS C-40 disetujui oleh otoritas pertahanan Taiwan, dan merupakan tindakan provokasi. Menurutnya hal itu menandakan peningkatan kerja sama militer di antara mereka.
Selain itu, pakar militer yang bermarkas di Beijing, Wei Dongxu mengatakan, penyebaran jet tempur Su-30 di tengah operasi AS menunjukkan bahwa PLA selalu dalam keadaan siaga tinggi. Menurutnya PLA mampu mencakup seluruh Taiwan dan wilayah udara terdekat.
Wei juga mengatakan, Su-30 merupakan jet tempur dengan daya tahan lama. Selain itu pesawat itu juga memiliki sistem radar canggih serta mampu membawa rudal udara-ke-udara (air to air) dengan jarak menengah.
Dilaporkan globaltimes AS telah sering bekerjasama dengan Taiwan sejak Tsai Ing-wen terpilih kembali sebagai pemimpin regional. Departemen Luar Negeri AS kemudian menyetujui penjualan 18 torpedo berteknologi canggih MK-48 Mod6 dan peralatan lain sekitar 180 dolar.