New Delhi, Jakartagreater.com – Penyelidikan terhadap kecelakaan fatal yang menimpa pesawat tempur Mirage 2000 India pada Februari di Bengaluru berfokus pada kemungkinan kegagalan komputer atau sistem peningkatan yang gagal dilakukan oleh Hindustan Aeronautics Ltd, lansir The Print.
Baca Juga:
Sekrup Lepas atau Kegagalan Komputer, Penyebab Jatuhnya Mirage 2000 India
J-10 China Terbang Dekati Taiwan
Jet Tempur Su-27 Rusia Cegat Bomber AS
Eurofighter Typhoon – Penjaga Langit Eropa
Dua pilot Angkatan Udara India (IAF) menguji Mirage 2000 yang ditingkatkan, Pemimpin Skuadron Samir Abrol dan Pemimpin Skuadron Siddhartha Negi, tewas dalam kecelakaan di bandara HAL di ibukota Karnataka.
Sumber-sumber utama di lembaga pertahanan itu mengatakan pengadilan penyelidikan (CoI), yang dipimpin oleh seorang Komodor Udara yang merupakan pilot Mirage 2000 yang berpengalaman dan mantan Atase Udara di Prancis, masih dalam proses untuk mencari penyebab pasti kecelakaan itu.
Ada perbedaan pendapat antara anggota tim dan para pemangku kepentingan, kata sumber itu.
Kerusakan komputer atau sekrup yang tidak terpasang?
Sumber mengatakan perusahaan aeronautika Prancis Safran (Pembuat sistem kontrol komputer untuk pesawat) menduga bahwa gyrometer pitch rate- sensor yang menghitung ketinggian pesawat – mengirimkan input yang salah.
Pesawat tempur seperti Mirage 2000 diprogram untuk menerima perintah dari komputer penerbangan agar pesawat tetap stabil. Komputer penerbangan juga berperan saat melepaskan rudal atau bom ketika terjadi konflik pertempuran.
Menurut sumber yang mengetahui proses penyelidikan, tim dari Coi sekarang mencari penyebab kesalahan input dari komputer penerbangan. Apakah ini karena masalah pada perangkat lunak atau karena ada satu sekrup yang hilang pada sistem kontrol (hanya ada tiga dari empat sekrup yang seharusnya terpasang).
Pabrikan HAL sedang melakukan upgrade pada pesawat tempur Mirage 2000, yang diproduksi oleh perusahaan Dassault Prancis.
Sumber itu mengatakan perusahaan Prancis telah meminta sensor untuk dianalisa tetapi HAL menolak untuk menyerahkannya.
Kegagalan arester penahan
Sebelumnya The Print telah melaporkan pada 20 Maret bahwa penyelidik Coi menemukan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh ” uninitiated control input ” – atau kesalahan perangkat lunak – selama uji coba penerimaan jet tempur yang baru di upgrade.
Akibat kesalahan itu, saat pesawat terbang pada ketinggian lima meter dari tanah, hidungnya turun tajam mengakibatkan roda dan ekornya menghantam landasan.
Penyelidik Coi juga mengesampingkan kesalahan manusia dan menemukan bahwa kegagalan penghalang arester di ujung landasan gagal menahan, yang akhirnya menyebabkan kematian kedua pilot.
Penghalang arester adalah jaring dengan dua dongkrak hidrolik yang dipasang di ujung landasan pacu untuk memastikan pesawat tidak melampaui ujung landasan.
IAF terus menerbangkan pesawat tempur Mirage yang telah diupgrade meskipun penyelidik Coi masih mencari kemungkinan kesalahan pada perangkat lunak.