Jakartagreater.com – Sidewinder adalah salah satu rudal yang sudah sangat terkenal kemampuannya, dan sangat kaya pengalaman perang. Diproduksi sejak awal lahirnya teknologi rudal udara-ke-udara, dan terus berevolusi hingga saat ini, lansir The Drive.
Sekarang tersedia varian terbaru AIM-9X Blok II, rudal itu sudah jauh melampaui rudal generasi lawas seperti Sidewinder AIM-9L / M. Banyaknya stok rudal Sidewinders tua ini dalam persediaan di seluruh dunia, memunculkan gagasan penggunaaan rudal udara-ke-udara ini menjadi rudal serangan darat yang presisi berpemandu laser dan daya ledak terbatas.
Baca Juga:
Turki Uji Mesin Rudal Jarak Menengah Buatan Lokal
Hizbullah Ancam Bisa Serang Israel dengan Rudal Presisi
Jepang Deteksi Kapal Selam Diduga Milik China
Ini bukan pertama kalinya Sidewinder telah diincar untuk aplikasi udara ke darat. Yang paling menonjol, adalah varian AGM-122 Sidearm dari Sidewinder diadaptasi untuk mengincar dan menghancurkan situs pemancar radar musuh. Ada juga eksperimen lain seperti Iran yang mengubah desain tiruan AIM-9 menjadi rudal anti-tank.
Mengadaptasi senjata udara-ke-udara yang ada dengan sistem pemandu laser designator menjadi tren yang semakin populer. Rudal berpemandu laser kecil seperti Sidewinder ini memungkinkan pesawat tempur secara efisien bisa meningkatkan jumlah senjata yang dibawa pesawat saat melakukan misi serangan ringan dan serangan udara kedalaman pada jarak dekat.
Rudal Sidewinder juga memberikan kelas senjata baru yang sangat tepat dan mampu membuat serangan dengan kerusakan ringan — dua karakteristik yang sangat menarik untuk operasi tempur perkotaan. Seperti pernah diberitakan sepasang pesawat serang OV-10 Bronco yang dimodifikasi diubah menjadi ‘pemburu manusia’ sambil mendukung pasukan operasi khusus, pesawat terus mengawasi, dan melemparkan roket berpemandu laser melalui pintu dan jendela untuk menetralisir target mereka dalam gelap malam.
Baca Juga:
Jerman akan Upgrade Typhoon dengan Radar AESA Captor-E
India akan Beli MiG-29, Su-30 di Tengah Ketegangan dengan Cina
Iran Luncurkan Rudal Darat ke Laut Terbaru
Rudal Sidewinder yang dipandu laser mengikuti konsep operasi yang sama dengan roket berpemandu laser, tetapi kelebihannya, Sidewinder memiliki jangkauan yang lebih panjang dan hulu ledak yang lebih besar dibandingkan dengan roket berpemandu laser seperti roket Hydra 70.
Yang terpenting, ini merupakan versi yang lebih murah karena menggunakan persediaan rudal lawas yang masih banyak, dan hanya mengubah sistem seeker dari homing inframerah ke semi-aktif berpandu laser, serta mengubah sistem antarmuka digital baru dan unit kontrol. Jadi, bisa dikatakan ini semacam program daur ulang yang lebih hemat.
Selain itu, pesawat tempur yang membawa senjata udara-ke-darat Sidewinder bisa menempatkannya di dua ujung sayap atau cantelan senjata ringan lainnya, tanpa perlu menggunakan wadah besar seperti halnya roket berpemandu laser.
Angkatan Udara Jerman juga beberapa kali melakuakan tes penembakan serangan udara-ke-permukaan dengan rudal Sidewinder. Nantinya Jerman akan menggunakan stok berlimpah rudal Sidewinder AIM-9L / M menjadi senjata serangan presisi darat untuk melengkapi pesawat tempur Tornado, Eurofighter Typhoon dan F-18 Super Hornet.
Baca Juga:
Jerman akan Upgrade Typhoon dengan Radar AESA Captor-E
Iran Luncurkan Rudal Darat ke Laut Terbaru