Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Armada F-22 Raptor AS Kekurangan Mesin

Jakartagreater.com – Pesawat tempur F-22 Raptor adalah komponen penting dari misi global AS – Global Strike Task Force, dan dirancang untuk mendominasi wilayah udara, memiliki kecepatan dan jangkauan jarak jauh untuk mengalahkan ancaman yang membahayakan kekuatan Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Korps Marinir AS, lansir DefenseBlog.

Baca Juga:

Selain Jet Tempur, India Butuh Tank T-90 dan Kapal Selam Kilo Rusia

Pasukan Gunung India Dikerahkan, Kuasai Medan Terjal Bersalju

AS Pertimbangkan Ubah F-22 ‘Latih’ Jadi Jet Tempur

Selama beberapa tahun terakhir, armada jet tempur siluman F-22 Raptor AS menghadapi kekurangan mesin turbofan Pratt & Whitney F119-PW-100.

Komandan Air Combat Command Jenderal Mike Holmes selama acara yang dipandu oleh Air Force Association’s Mitchell Institute for Aerospace Studies telah mengkonfirmasi bahwa F-22 menghadapi kekurangan mesin.

“Pesawat telah terbang lebih lama dari yang diperkirakan Angkatan Udara yang mengakibatkan kekurangan mesin F-22,” kata Holmes.

Air Combat Command juga berpikir untuk mengambil F-22 yang kurang mampu dari unit pelatihan dan meningkatkannya untuk operasi tempur.

F-22 Raptor ditenagai oleh dua mesin Pratt dan Whitney F119-100. F119-100 adalah mesin low bypass after-burning turbofan yang menghasilkan tenaga sebesar 156 kN.

Situs web Pratt & Whitney menyatakan mesin F119 memberikan kemampuan manuver pesawat yang tak tertandingi dengan pitch vectoring exhaust nozzle dua dimensi yang unik. Vektor nosel konvergen / divergen ini dapat diputar hingga 20 derajat ke atas atau ke bawah.

Pada 15 Desember 2005, Angkatan Udara A.S. mulai mendeklarasikan F-22 Raptor siap tempur, setelah mencapai status Initial Operational Capability (IOC). Tonggak sejarah ini menandakan F-22 dengan mesin F119 sudah menyelesaikan pengujian pengembangannya dan siap untuk terbang dan bertarung untuk membela Amerika Serikat dan kepentingan globalnya. Hanya dua tahun kemudian, pada 12 Desember 2007, Angkatan Udara AS mendeklarasikan Full Operational Capability (FOC) untuk jet siluman F-22.

Share:

Penulis: