Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Rusia Bantah Washington Dapat Membeli Sistem S-400 Turki

Jakartagreater.com – Federal Service for Military Technical Cooperation Rusia telah membantah bahwa AS dapat membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia dari Turki berdasarkan undang-undang yang diusulkan di Senat pekan lalu, lansir DefenseBlog.

“Untuk mengekspor produk militer, pembeli senjata kita harus memberikan deklarasi pengguna akhir kepada pihak Rusia. Itulah sebabnya transfer atau ekspor kembali produk-produk tersebut ke negara ketiga tidak mungkin tanpa izin resmi dari pihak Rusia, ”rilis siaran pers Federal Service for Military Technical Cooperation Rusia kepada TASS pada hari Selasa.

Baca Juga:

Upgrade Mutakhir, MiG-29 India Yang Tidak Pernah Tua

Su-30SM Belarusia Kini Siap Tempur

Qatar Kemungkinan Tambah Pembelian F-15QA Hingga 48 Unit

Seperti yang dilaporkan Defense News sebelumnya, Senator John Thune telah menyiapkan proposal untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia dari Turki. Menurut surat kabar ini akan memungkinkan untuk mengatasi kebuntuan antara Washington dan Ankara atas partisipasi Turki dalam program untuk memproduksi jet tempur generasi kelima F-35 Lightning II.

AS secara rutin membeli teknologi asing, dan kedua negara akan dapat mengeksploitasi teknologi S-400 dan menguji taktik AS, kata Jim Townsend, mantan pejabat Pentagon untuk kebijakan Eropa dan NATO. Jika Turki tidak mendukung gagasan itu, katanya, kedua negara masih macet.

“Saya pikir AS membeli S-400 dari Turki adalah cara cerdas untuk mengeluarkan Erdogan dari kemacetan yang ia lakukan,” kata Townsend. “Kami hanya ingin mengeluarkan sistem dari Turki … dan jika itu memungkinkan orang-orang Turki untuk ikut ambil bagian dalam program F-35 maka semuanya akan lebih baik.”

Baca Juga:

F-16 Amerika Serikat Jatuh, Pilot Dilaporkan Tewas

Mengenal Kokpit F-15C, Jet Tempur yang Tidak Terkalahkan

Korea Selatan Kembangkan Rudal Udara-ke-Permukaan Supersonik untuk KF-X

Pada September 2017, Rusia dan Turki telah menandatangani kontrak senilai US$ 2,5 miliar untuk pasokan sistem rudal S-400 baru. Batch pertama berdasarkan kontrak dikirim ke Ankara dengan transportasi udara pada Juli 2019.

Saat ini, Amerika Serikat mengancam Turki dengan sanksi sepihak atas pembelian sistem pertahanan udara S-400 tetapi tidak terburu-buru untuk mengambil langkah-langkah ini karena takut akan memperburuk hubungan dengan sekutu utama NATO.

Share:

Penulis: