Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Latihan Militer Cina di Wilayah Sengketa Membuat AS Resah

Jakartagreater – Amerika Serikat merasa prihatin dengan keputusan Cina untuk melakukan latihan militer di perairan dan wilayah yang diperebutkan di Laut Cina Selatan, ujar Pentagon dalam siaran pers, dirilis Sputniknews.com, Kamis 2-7-2020.

“Departemen Pertahanan prihatin dengan keputusan Republik Rakyat Tiongkok (RRC) untuk melakukan latihan militer di sekitar Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan pada 1-5 Juli 2020,” kata rilis, hari Kamis 2 Juli 2020. “Area yang ditunjuk di mana latihan akan berlangsung meliputi perairan dan wilayah yang diperebutkan.”

Pentagon mengatakan latihan militer Cina akan semakin mengguncang situasi di Laut Cina Selatan dan melanggar pakta internasional untuk menghindari kegiatan yang akan meningkatkan perselisihan di wilayah tersebut.

Wilayah Asia-Pasifik memiliki beberapa sengketa wilayah di laut Cina Selatan dan Tiongkok Timur yang melibatkan Brunei, Tiongkok, Jepang, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Cina menganggap kepulauan Spratly sebagai wilayahnya, meskipun ada keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag, yang mengatakan tidak ada dasar hukum untuk klaim maritim Tiongkok. Proses arbitrase diprakarsai oleh Filipina pada Januari 2013.

Menurut situs Thediplomat.com, Pada hari Rabu, 1 Juli 2020, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAN) memulai latihan di Laut Cina Selatan yang berfokus pada kegiatan serangan amfibi. Sebelum latihan, kapal penyerang amfibi PLAN terlihat di Pulau Woody di Laut Cina Selatan.

Kapal Type 071 amphibious transport dock, terlihat di citra satelit pada 27 Juni 2020. Menurut data pelacakan kapal, latihan yang sedang berlangsung tidak hanya melibatkan PLAN, tetapi juga kapal Penjaga Pantai Cina.

Share:

Penulis: