Jakartagreater.com – Kapal serbu amfibi USS Bonhomme Richard yang terbakar pada hari Minggu masih dalam operasi pemadaman. Petugas pemadam kebakaran dan pelaut mengisolasi dua api di sekitar haluan dan buritan. Tidak diketahui bagaimana api bisa membakar di dua bagian lambung yang terpisah, sementara bagian tengahnya tidak mengalami kerusakan, lansir Defense24.
Jumlah korban selama operasi pemadaman meningkat menjadi 63, termasuk 40 pelaut dan 23 anggota pemadam kebakaran yang menderita luka bakar ringan dan keracunan. Saat ini, semua korban telah dipulangkan dari rumah sakit.
Helikopter Skuadron Tempur Marinir ke-3 masih terbang di atas kapal, dan telah menuangkan lebih dari 1500 tangki air di atasnya, untuk mendinginkan struktur kapal dan dek atas. USS Bonhomme Richard juga dipadamkan dari laut dengan kapal tunda yang dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan oleh dua tim penyelamat yang berotasi yang berhasil masuk ke dalam kapal tersebut.
Empat kamar mesin kapal berhasil diperiksa dan terlihat utuh, dan tidak ada kerusakan yang terlihat pada struktur luar. Meskipun demikian, Laksamana Muda Philip Sobeck – komandan Strike Expeditionary Group ke-3 – mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah kapal masih bisa diselamatkan atau tidak mengingat bahwa USS Bonhomme Richard masih terbakar pada hari keempat, kerusakannya tentu sangat besar. Suhu di dalam kapal itu mencapai 538 derajat Celcius, yang menyebabkan, antara lain jatuhnya tiang.
Besarnya skala kebakaran dibuktikan dengan ditariknya dua kapal perusak Arleigh Burke class menjauh dari lokasi, dan ditetapkannya zona aman dengan radius satu mil laut dari kapal yang dijaga oleh Penjaga Pantai. Ini karena ketakutan bahwa api akan mencapai tangki yang menampung 3,8 juta liter bahan bakar dan akan meledak. Skenario terburuk ini telah dikesampingkan, seperti juga ancaman terhadap superstruktur kapal. Saat ini, tampaknya kebakaran terjadi di bagian gudang, tempat barang-barang seperti kain, kotak, dan persediaan lainnya disimpan, yang mungkin berisi bahan kimia.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, diperkirakan nilai kerugian bisa mencapai sekitar USD4 miliar, karena pembelian kapal baru yang sebanding dengan USS Bonhomme Richard juga mencapai USD4 miliar. Selain itu masih harus dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk pengujian kapal baru.