Jakartagreater.com – Media Die Presse dan Vienna asal Austria mencatat, bahwa Indonesia tertarik dengan pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Angkatan Udara Austria.
Dilaporkan oleh Die Presse pada edisi hari Minggu, Indonesia ingin membeli Eurofighter Austria. Tulis Die Presse, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menawarkan surat kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner (OVP) agar bisa membeli semua 15 jet pencegat.
Departemen pertahanan Austria mengkonfirmasi diterimanya surat itu tetapi tidak mau berkomentar lebih lanjut tentang surat itu.
“Tolong izinkan saya untuk menghubungi Anda secara langsung mengenai masalah yang sangat penting bagi Republik Indonesia,” tulis menteri itu dalam bahasa Inggris.
Seorang konsultan Jerman memberi tahu Prabowo bahwa Austria membeli jet tempur Eurofighter pada tahun 2002. “Untuk memodernisasi Angkatan Udara Indonesia, saya ingin mengadakan negosiasi resmi dengan Anda untuk membeli semua 15 Eurofighter untuk Republik Indonesia,” kutipan “Die Presse” dari surat itu, bertanggal 10 Juli dan di Kementerian pada akhir pekan lalu telah tiba.
Menteri Prabowo rupanya tahu dilema mengenai jet Eurofighter di Austria dan upaya untuk menyingkirkan pesawat-pesawat ini. Menurut Defensenews.com, ada kecurigaan lama terhadap Eurofighter Typhoon di Austria, dimana Pemerintah percaya, bahwa negara itu salah perhitungan dalam akuisisinya pada tahun 2003.
“Saya sadar akan kepekaan masalah ini,” tulis Menteri Pertahanan Indonesia. Dia tahu keadaan pembelian Eurofighter di Austria dan dampaknya hingga hari ini. “Namun demikian, saya yakin penawaran saya menawarkan peluang bagi kedua belah pihak”.
https://twitter.com/putut_reza/status/1284885808172765184?s=19
Menurut catatan Wikipedia, Angkatan Udara Austria memiliki 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon Tranche-1 seri lawas dan dianggap sudah tidak ekonomis lagi. Untuk terus mengoperasikan 15 jet tempur Eurofighter Typhoon, Austria harus mengeluarkan biaya antara US$ 5 – 5,8 miliar selama 30 tahun, menurut komisi ahli, dan perhitungan biaya itu belum memperhitungkan “risiko biaya spesifik” yang terkait dengan varian Tranche-1.
Austria berencana akan segera menghapus dan mengganti Typhoon dengan generasi pesawat tempur baru yang saat ini masih menjadi pertimbangan, yakni F-16 buatan AS atau Saab Gripen E/F buatan Swedia.
Pihak Kementerian Pertahanan Indonesia, belum berkomentar tentang rencana tersebut, saat dikonfirmasi oleh Jakartagreater.com, 20/7/2020.