Jakartagreater – India dan Indonesia, yang juga terkunci dalam perselisihan maritim dengan Cina di Laut Cina Selatan yang kontroversial, telah memutuskan untuk memperluas kerja sama strategis dan pertahanan mereka di berbagai bidang.
Perluasan lebih lanjut dari hubungan pertahanan dan militer dibahas selama pembicaraan tingkat delegasi yang dipimpin oleh menteri pertahanan Rajnath Singh dan mitranya dari Indonesia Prabowo Subianto di New Delhi pada hari Senin, dirilis Timesofindia.com, 28 Juli 2020.
Sumber mengatakan bahwa kemungkinan ekspor Rudal jelajah supersonik BrahMos ke Indonesia serta langkah-langkah untuk lebih memperdalam kerja sama keamanan maritim menjadi hal yang menonjol dalam pembicaraan tersebut.
India may give Indonesia BrahMos missiles https://t.co/arhOaCzeg1
— TOI India (@TOIIndiaNews) July 28, 2020
Dalam akun instagramnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan kunjungan bilateral ke Kementerian Pertahanan India yang bertemu Menteri Pertahanan India Rajnath Singh, untuk membahas kerja sama di bidang pertahanan antar kedua negara, dan juga program yang bisa disinergikan untuk mendukung program cadangan logisitik strategis yang saat ini menjadi salah satu program utama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Rudal Brahmos
Rudal BrahMos merupakan rudal supersonik hasil kerja sama India-Rusia yang mampu melesat 3 kali lebih cepat dari suara. Selain bisa diangkut oleh pesawat tempur, Brahmos dengan 2,5 ton yang memiliki jangkauan 300 km, memiliki kemampuan untuk menyerang dari jarak jauh pada target apa pun di laut atau di darat dengan ketepatan akurasi, siang atau malam hari dan dalam segala kondisi cuaca.
Pada bulan Juni 2019, DRDO telah melakukan uji coba menembakkan jangkauan BrahMos sejauh 450 km, yang dilengkapi dengan sistem panduan yang ditingkatkan dan pencari yang dirancang oleh Rusia untuk memberikan akurasi yang lebih tinggi kepada Rudal. India terus mengembangkan kemampuan Rudal Brahmos yang saat ini disiapkan untuk jangkauan hingga 500 km.
Dalam beberapa tahun terakhir, India secara aktif memasarkan Rudal Supersonik BrahMos ke negara-negara lain di kawasan Asia Timur. New Delhi juga menawarkan rudal ini ke Thailand, Indonesia, Vietnam dan Filipina.
BrahMos-NG Next-Generation
Rudal jelajah BrahMos-NG next-generation ditargetkan memasuki uji coba dalam empat hingga 5 tahun, kata Co-Direktur India untuk Pesawat BrahMos Aerospace Rusia-India Sudhir Kumar Mishra kepada TASS pada acara dirgantara internasional MAKS-2019.
“Kami butuh 4 hingga 5 tahun untuk memulai uji coba Rudal ini,” kata Mishra. Sekarang Rudal berada pada tahap awal pengembangannya, katanya. “Kami telah mencapai tingkat yang baik untuk membuat mesin Ramjet untuk itu. Kami sedang melakukan pekerjaan kami tanpa terburu-buru.”
Co-direktur India untuk BrahMos Aerospace sebelumnya mengatakan kepada TASS bahwa perusahaannya memiliki rencana untuk mengembangkan mesin Ramjet Hipersonik untuk Rudal BrahMos. Penggunaan material baru dan peningkatan lainnya juga akan membantu meningkatkan kecepatannya ke Mach 4.8, ia menjelaskan.
Rudal Supersonik BrahMos saat ini sedang beroperasi di Angkatan Darat dan Angkatan Laut India. Modifikasi peluncuran Rudal juga telah dikembangkan. Pengembangan Rudal jelajah hipersonik BrahMos akan memakan waktu setidaknya 7 – 8 tahun, kata Mishra.