Jakartagreater.com – Jet tempur berbasis kapal induk J-15 China telah menyelesaikan serangkaian latihan pengisian bahan bakar dari pesawat tempur lain pada malam hari yang akan meningkatkan jangkauan tempur dan fleksibilitas operasionalnya, lansir Defenseworld.
People’s Liberation Army (PLA) Tiongkok mengatakan operasi yang melibatkan J-15 diadakan pada malam hari untuk pertama kalinya. “Anggota kru telah menyelesaikan latihan pengisian bahan bakar ‘teman’ pada malam hari dengan beberapa batch pesawat tanpa pengalaman sebelumnya untuk bisa dijadikan rujukan,” kata Zhang Ye, seorang perwira penerbangan kapal induk PLA Navy, kepada CCTV.
“Buddy refueling” adalah pengisian bahan bakar di udara dari satu jet tempur ke jet tempur lainnya menggunakan pod pengisian bahan bakar khusus.
“Pengisian ulang bahan bakar teman dapat meningkatkan daya tempur kapal induk karena memungkinkan jet tempur membawa lebih banyak senjata dan lebih sedikit bahan bakar saat lepas landas. Dua kapal induk Tiongkok, Liaoning dan Shandong, menggunakan dek jump-rack bukan dengan ketapel, yang membatasi muatan maksimum pesawat saat lepas landas, ”kata para pakar Cina dikutip oleh Global Times.
Biasanya pengisian bahan bakar udara menggunakan pesawat tanker sebagai pesawat pengisi, tetapi pesawat tanker terlalu besar untuk beroperasi dari kapal induk. Jadi beberapa pesawat tempur dikonfigurasi ulang untuk membawa lebih banyak bahan bakar dan lebih sedikit senjata untuk menjadi pesawat tanker kecil.
Russia’s Centre for Analysis of Strategies and Technologies melaporkan pada Januari 2015 bahwa Tiongkok telah membangun pod pengisian bahan bakar untuk pesawat tempur J-15. Beijing dikatakan telah menyalin desain dari pod pengisian bahan bakar udara UPAZ-1A Rusia.
Media Tiongkok menyatakan bahwa pod Tiongkok lebih besar dan lebih berat dari pod 32 yang digunakan oleh militer Barat. Menurut laporan, dibutuhkan 5,3 menit untuk menyelesaikan pengisian bahan bakar 9,5 ton pada J-15, sementara Mk 32 membutuhkan waktu 8,2 menit.