Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Tiongkok Luncurkan Kapal LHD Type 075

Jakartagreater.com – Kapal pendarat helikopter Type 075 Angkatan Laut Tiongkok (PLAN) telah memulai uji coba laut di dermaga. Ini adalah pertama kalinya kapal tipe serbu amfibi Tiongkok, dan yang pertama di kelasnya diluncurkan, lansir Defense 24.

Peluncuran berlangsung di galangan kapal Hudong-Zhonghua di Shanghai pada 30 Juli. Selain kapal serbu amfibi Type 075, di galangan itu juga sedang dibangun fregat pesanan Thailand dan Pakistan.

Angkatan Laut Cina telah berkembang secara intensif selama lebih dari dua belas tahun ini, mencurahkan banyak perhatian pada armada pendarat. Meski sudah memiliki armada kapal induk dan kapal perang besar lainnya, namun Angkatan Laut Cina tidak memiliki kapal angkut helikopter yang dilengkapi dengan dek pendaratan.

Situasi mulai berubah pada tahun 2011, ketika pekerjaan desain pada kapal pendarat ini secara resmi dimulai. Pada bulan Maret 2019, foto-foto pertama dari kapal yang hampir selesai diperlihatkan. Yang pertama diluncurkan pada bulan September tahun lalu, yang kedua pada bulan April tahun 2020.

Pada bulan yang sama, kebakaran terjadi pada kapal pertama yang sedang dilengkapi, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan. Dan dimulainya uji coba sekarang, mungkin dengan kapal yang sama, berarti bahwa peristiwa kebakaran itu mungkin tidak terlalu berbahaya.

Awal dari pencobaan yang pertama pada kapal Type 075, kemungkinan juga berarti kapal akan ditugaskan dalam waktu kurang dari satu tahun. Seperti kapal kembarannya, ketika diluncurkan setengah tahun kemudian, secara teori akan siap dalam 12-18 bulan.

Diperkirakan kapal pendarat helikopter China memiliki berat antara 35 dan 40 ribu ton, atau akan menjadi unit terbesar di kelas ini, selain dari kapal Wasp class dan Amerika class milik Amerika Serikat. Diperkirakan setiap kapal akan dapat membawa sekitar 30 helikopter, pasukan pendarat dan peralatannya. Senjata pertahanan diri yang melengkapinya terdiri dari dua sistem pertahanan udara jarak pendek HHQ-10 dan dua sistem senjata CIWS 30 mm.

Ketidakmampuan untuk membawa pesawat tempur pendaratan / take-off vertical atau powered-lift seperti V-22 Osprey, berarti bahwa kapal Tiongkok akan memiliki kemampuan serangan yang lebih kecil daripada kapal sejenis milik Barat.

Mungkin inilah sebabnya mengapa Tiongkok tidak membangun tiga kapal seperti yang direncanakan, tetapi hanya dua kapal Tipe 075. Saat ini, ada informasi yang belum terkonfirmasi tentang perancangan kapal generasi berikutnya, yakni Type 076. Kapal kemungkinan akan dilengkapi dengan peralatan tambahan, seperti ketapel elektromagnetik, yang memungkinkannya mengoperasikan UAV dan bahkan pesawat tempur.

Share:

Penulis: