Jakartagreater.com – Turki akan membangun pabrik baru di dalam Turkish Aviation and Space Industry (TUSAS), pabrik baru ini nantinya akan menjadi tempat produksi jet tempur generasi kelima TF-X Fighter yang ditargetkan akan diluncurkan pada Agustus 2023.
Sekitar 3000 insinyur akan bekerja di area seluas 63 ribu meter persegi yang akan dilengkapi teknik manufaktur terbaru seperti pencetakan 3D dan penggunaan paduan Titanium, lansir Defenseworld.
Ankara tampaknya mempercepat pengembangan pesawat tempur dalam negeri menyusul dikeluarkanya Turki dari program F-35 akibat pembelian sistem S-400.
Pada bulan Februari, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkomentar bahwa membangun TF-X adalah “respons terbaik bagi mereka yang mengancam untuk mengakhiri keterlibatan Turki dalam program F-35.”
“Pembangunan kompleks teknik khusus akan segera berakhir. Kompleks terdiri dari 9 blok di total area 63.000 meter persegi. Area kerja seluas 25.000 meter persegi telah diciptakan untuk teknisi kami, ”kata Temel Kotil, General Manager TUSAS, seperti dikutip oleh surat kabar Milliyet kemarin.
Fasilitas ini akan dilengkapi sistem hanger, terowongan angin, dan pusat pengujian petir. Pada bulan Februari 2020, media Turki melaporkan bahwa Ankara berencana untuk mendirikan pusat fasilitas pengujian pesawat terhadap efek petir, dalam lingkup proyeknya untuk mengembangkan TF-X National Combat Aircraft (MMU).
“Komponen yang membutuhkan kekuatan tinggi akan diproduksi dari paduan titanium menggunakan teknologi cetak 3D. Dalam lingkup teknologi yang akan digunakan, komponen laser kritis akan diproduksi dengan mencairkan lapis demi lapis serbuk atau kawat paduan Titanium dengan menggunakan laser atau berkas elektron tergantung pada ukuran bagian. Dengan cara ini, akan dimungkinkan untuk mengembangkan solusi rekayasa kritis dengan metode yang lebih murah dan lebih efisien hampir tanpa menghasilkan chip, ”kata Kotil.
Jet tempur siluman baru akan menggantikan armada F-16 lama Turki. “Pada 18 Maret 2023, pesawat tempur nasional kita akan keluar dari hanggar dengan mesinnya menyala, semua siap untuk uji coba darat dua tahun. Setelah ini, perbaikan dapat dilakukan. Kami akan mengirimkan pesawat ke angkatan bersenjata kami pada tahun 2029 pengganti F-35, ”tambahnya.
Kotil menambahkan bahwa jet baru pertama akan ditenagai oleh mesin F-16 dan setelah itu akan digantikan oleh mesin buatan dalam negeri.
