Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Psy-War, China Pamerkan Bangkai Pesawat Pengintai U-2 AS

Jakartagreater.com – China telah meningkatkan perang psikologis (perang psikis) melawan Amerika Serikat dengan mengundang pilot AS untuk melihat bangkai pesawat mata-mata U-2 yang ditembak jatuh beberapa dekade lalu, lansir Defenseworld.

Museum Militer Revolusi Rakyat Tiongkok merilis sebuah surat di akun Sina Weibo pada hari Kamis yang mengundang pilot AS untuk mengunjungi reruntuhan pesawat U-2 yang dipajang di museum.

Surat itu datang setelah pesawat mata-mata AS, pesawat pengintai ketinggian U-2, menerobos zona larangan terbang China, yang didirikan oleh Komando Teater Utara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) selama latihan tembak langsung pada hari Selasa, lapor media China.

“Kami akan memberi tahu Anda bahwa itu ditembak jatuh oleh kami lebih dari setengah abad yang lalu!” tulis museum yang berbasis di Beijing itu. Dalam surat tersebut, museum mengatakan bahwa angkatan udara PLA pernah menembak jatuh pesawat pengintai ketinggian U-2 berkali-kali sepanjang sejarah, dan bagaimana angkatan udara PLA berperang melawan operasi pengintaian ketinggian yang dilakukan Kuomintang (KMT), yang mendapat dukungan AS, lapor Global Times.

“Kami mampu menjatuhkan pesawat pengintai ketinggian U-2 pada 58 tahun yang lalu, dan kami pasti dapat menembak jatuh setiap pesawat tempur yang menyerang wilayah udara teritorial China,” tulis museum dalam surat tersebut.

China telah berulang kali menggunakan perang psikologis untuk menakut-nakuti lawan-lawannya. Baru-baru ini saat terjadi bentrokan di Galwan melawan India, PLA sering merilis foto dan video pasukannya yang sedang berlatih peperangan di dataran tinggi menggunakan senjata terbaru yang dimilikinya.

Penerbangan reguler jet tempur PLA dan pelayaran kapal perangnya di sekitar Taiwan telah menjadi kegiatan reguler dari kebijakan Beijing terhadap Taipei – bukan untuk menyerangnya tetapi untuk menakutinya secara militer.

Di pihak lain, AS juga tampaknya meningkatkan perang psikologisnya melawan PLA dengan sering mengadakan latihan di perairan sengketa Laut China Selatan. Latihan tersebut melibatkan kapal induk AS yang dipersenjatai dengan pesawat dan senjata yang cukup untuk mempertahankan beberapa pertempuran melawan China. Tujuannya tampaknya adalah untuk menyampaikan pesan tentang taktik senjata yang kuat ke Beijing – dengan menggunakan ‘diplomasi kapal perang’ yang terkenal, yang sering dilakukan Washington.

Share:

Penulis: