Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Akankah Rafale Yunani Lebih Unggul dari F-16 Turki?

Jakartagreater.com – Menurut seorang analis milter dan jurnalis Rusia, dengan pembelian jet tempur Rafale oleh Yunani, maka Athena akan lebih diuntungkan dan kemungkinan akan lebih unggul dalam dogfight dengan pesawat tempur Turki, lansir EurasiaTimes.

Di tengah meningkatnya ketegangan antara Yunani dan Turki, Prancis dilaporkan telah memutuskan untuk mendukung Athena dan melengkapinya dengan 18 jet tempur Dassault Rafale untuk menghadapi tetangganya di Mediterania.

Kontrak antara pemerintah Prancis dan Yunani berada pada tahap lanjutan, yang akan melengkapi armada F-16 Fighting Falcons, Dassault Mirage 2000, dan McDonnell-Douglas F-4 Phantom II yang sudah dimiliki Yunani.

Menurut Alexander Sitnikov yang dikutip situs berita Pentapostagma, penambahan 18 jet Rafale Prancis ke dalam kekuatan Yunani yang ada, tentu akan menjadi kabar buruk bagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. “Ini karena Ankara tidak dapat memaksakan keunggulan kekuatan militernya terhadap Athena”.

“Dengan kemampuan angkut persenjataan yang luar biasa dan sistem misinya yang canggih, Rafale dapat melakukan serangan udara-ke-darat, serta serangan udara-ke-udara dan intersepsi selama serangan mendadak yang sama baiknya. Jet tempur Rafale adalah pesawat tempur mesin ganda yang diproduksi oleh Dassault Aviation yang berbasis di Prancis. Rafale dapat beroperasi dari pangkalan di darat dan kapal induk.

Pesawat tempur F-16 Turki dipersenjatai dengan rudal anti –kapal Penguin, bom cluster, unway denial bomb, rudal udara ke udara jarak pendek AIM-9 sidewinder, rudal jarak menengah AIM -120, nom berpandu GPS, dan bom konvensional termasuk meriam Vulcan 20 mm.

Di sisi lain, jet tempur Rafale dapat berintegrasi dengan rudal udara ke udara MICA, rudal jarak jauh SCALP, bom berpemandu laser, rudal anti-kapal AM39, meriam internal GIAT 30, rudal udara ke udara jarak jauh METEOR, dan bom presisi.

“Pertempuran di Mediterania Timur dengan hadiah ladang minyak dan gas senilai miliaran dolar akan dilakukan terutama dengan jet tempur dan kapal perang dari pihak yang bertikai. Meski demikian, banyak ahli pertahanan yang yakin bahwa kemenangan akan jatuh ke negara yang mendapatkan supremasi udara lebih dulu, ”tegas jurnalis Rusia tersebut sambil membandingkan Rafale dengan F-16.

Laporan tersebut mengutip surat kabar Turki Haber7 dan mengklaim bahwa Turki telah memerintahkan pengalihan susunan pertahanan udara S-400 ke Turki Tenggara (yang akan mengontrol wilayah yang disengketakan), sementara di saat lain Turki mempertimbangkan untuk memperoleh beberapa jet Su-57.

Penulis juga menambahkan bahwa karena sistem pertahanan udara S-400 Rusia, Turki memiliki beberapa kelebihan dalam mengendalikan wilayah udara Mediterania Timur, tetapi untuk mendapatkan kendali penuh, mereka juga membutuhkan sistem S-400 Rusia yang cukup besar, yang tidak akan memungkinkan jet Rafale untuk bertahan hidup dalam pertempuran.

Share:

Penulis: