Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

India Mau Lompat ke F-35 ?, Syarat dan Ketentuan Berlaku

Jakartagreater.com – Setelah raksasa pertahanan Boeing mengulangi tawaran jet tempur F-18 E / F Super Hornet ke Angkatan Laut India, Lockheed Martin juga kembali mengajukan tawaran F-21 untuk Angkatan Udara India, lansir EurasiaTimes.

Dalam wawancara eksklusif kepada The Sunday Guardian, Wakil Presiden dan Kepala Eksekutif Lockheed Martin William Blair dan pemimpin Kampanye F-21 Brett Medlin berbicara tentang tawaran itu lagi secara rinci, dan juga tentang penjualan F-35 ke India.

Pejabat perusahaan mengatakan bahwa membangun pesawat tempur di India adalah “langkah alami” untuk Lockheed, dan juga menjaga dorongan Make In India dari Pemerintah India. Lockheed Martin juga telah bekerja sama dengan TATA, raksasa industri India untuk mendirikan fasilitas produksi F-21 di negara tersebut.

Namun, tangkapan utama adalah diskusi tentang penjualan F-35, yang bisa dibilang “mesin terbang paling canggih” atau “komputer terbang” untuk Angkatan Laut India atau Angkatan Udara India. Perusahaan besar itu percaya bahwa pembelian F-21 akan menciptakan jalur bagi pemerintah India untuk F-35.

Dalam pernyataan sebelumnya yang diberikan oleh Wakil Presiden Lockheed Martin untuk pengembangan bisnis – JR McDonald, dia juga menyatakan hal yang sama persis sehubungan dengan penjualan F-35 saat berbicara tentang komoditisasi F-16V.

Menurutnya, untuk beberapa negara, F-16 dapat menjadi batu loncatan bagi pesawat tempur siluman Lockheed F-35 – penjualannya dikontrol ketat oleh Pentagon dan hanya diizinkan untuk sekutu AS dan mitra paling tepercaya.

“Tidak setiap negara di dunia siap hari ini untuk F-35. Dan itu bisa jadi karena mereka dari perspektif kebijakan belum menjadi tingkat mitra dengan Amerika Serikat, atau mungkin hanya kematangan militer mereka: sulit untuk melompat dari MiG-21 langsung ke F-35.” katanya.

“Sebuah F-16 adalah jalur yang sempurna untuk F-35. Anda mendapatkan keakraban dengan Amerika Serikat, Anda menjadi mitra yang dapat diandalkan dengan Amerika Serikat dan kemudian langkah selanjutnya dalam F-35 bukanlah hal yang sulit. ”

Namun, kesepakatan F-21 juga menemui jalan buntu. Para ahli percaya bahwa pengadaan pesawat bermesin tunggal asing akan menghambat laju pengembangan program Tejas asli India dan sangat ambisius, di mana Hindustan Aeronautics Limited milik negara mengharapkan pesanan untuk 83 unit varian Mk-1A. segera.

Untuk India, program LCA telah dipelihara dengan hati-hati dan dipandang sebagai batu loncatan penting untuk pengembangan pesawat masa depan seperti Multirole Tejas Mk-2 (versi bermesin ganda), dengan pengalaman yang diperoleh akan memungkinkan industri pertahanan India untuk mewujudkan mimpi membangun pesawat tempur generasi ke-5.

Share:

Penulis: