Jakartagreater.com – Sistem peluncur rudal S-300 bukan hanya membahayakan pesawat tempur Armenia dan Azebaijan, tapi juga mengancam jet tempur Rusia yang terbang didekat perbatasan kedua Negara.
Pesawat tempur Su-30SM terbaru milik Armenia dilaporkan dipindahkan menjauh dari Nagorno-Karabakh karena pertahanan anti-pesawat S-300. Bahkan sebuah pesawat tempur Rusia yang melakukan pengintaian di dekat perbatasan negara juga menjadi sasaran rudal S-300 yang belum diketahui diluncurkan dari Azerbaijan atau Armenia, lansir Defense24.
Menurut media Rusia “Novye Izvestia”, pesawat multi-peran Su-30SM Rusia terbaru yang dikirim ke Armenia beberapa bulan lalu tidak dapat beroperasi tidak hanya di wilayah konflik, karena pangkalan utamanya berada dalam jangkauan sistem pertahanan udara Azerbaijan.
Karena ancaman dari S-300, jet tempur Su-30SM itu, menurut koresponden lokal, dipindahkan ke Gyumri di bagian barat Armenia.
Armenia memiliki setidaknya empat jet tempur Su-30SM Rusia yang baru dikirim tahun lalu, dengan total pesanan tidak kurang dari 12 pesawat.
Azerbaijan selain memiliki sistem rudal Osa era Soviet, peluncur Buk dan set artileri ZSU-23-4 Shilka, juga memiliki system rudal Barak-8 buatan Israel dan S-300PMU2 Rusia dengan rudal 9M48 dengan jangkauan hampir 200 km.
Menurut koresponden lokal di wilayah tersebut, rudal jenis inilah yang kemungkinan ditembakkan pada awal konflik terhadap pesawat tempur Rusia yang melakukan pengintaian di sepanjang perbatasan Rusia-Azerbaijan. Rudal tersebut tidak mengenai target, tetapi tidak diketahui apakah itu karena sistem pertahanan dari pilot pesawat tempur Rusia, atau personel dari peluncur rudal, yang mungkin menyadari rudal salah sasaran dan menghancurkan rudal itu sendiri ditengah peluncurannya.
Sisa-sisa rudal telah ditemukan, tetapi belum secara resmi dikonfirmasi apakah itu rudal S-300 milik Azerbaijan atau Armenia. Sistem ini, meskipun dalam versi berbeda, dimiliki oleh kedua Negara yang terlibat konflik. Dalam beberapa hari terakhir, Azerbaijan mengklaim telah menghancurkan stasiun radar dan setidaknya satu peluncur S-300 Armenia.