Jakartagreater.com – Sebuah video beredar di media Turki memperlihatkan jejak peluncuran rudal di atas kota Sinop, yang dianggap sebagai hasil dari uji sistem pertahanan udara S-400. Ankara sebelumnya mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan menembak di wilayah tersebut antara tanggal 13 dan 17 Oktober.
Amerika Serikat mengutuk uji coba Turki terhadap sistem pertahanan udara S-400, jika ini benar-benar terjadi, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus pada hari Jumat, lansir Sputniknews.com.
İlk S-400 hava savunma sistemi atışı Sinop'ta gerçekleştirildi.
📹 @irfan_sivri pic.twitter.com/P788oOfrTN— M5 Dergi (@M5Dergi) October 16, 2020
Washington telah menyatakan protesnya kepada pihak berwenang Turki atas peluncuran uji coba dan memperingatkan tentang “konsekuensi serius” dari langkah itu, tambah Ortagus.
Media Turki melaporkan pada hari sebelumnya bahwa militer telah memulai pengujian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia sebagai bagian dari latihan di dekat kota Sinop di Laut Hitam.
Rekaman yang memperlihatkan uji coba rudal diterbitkan oleh majalah militer M5 Turki, yang mencatat bahwa “penembakan pertama sistem S-400 dilakukan di Sinop”. Sebelumnya, Turki mengeluarkan peringatan wilayah udara dan maritim sehubungan dengan latihan penembakan di wilayah tersebut dari 13-17 Oktober.
Turkey’s test of the Russian S-400 missile defense system is unacceptable behavior from a @NATO ally. Read my full statement here: https://t.co/VF9MleYnay pic.twitter.com/PF3HK8ZS3S
— Senate Foreign Relations Committee Ranking Member (@SenateForeign) October 16, 2020
Turki mengeluarkan apa yang disebut pemberitahuan ruang udara NOTAM untuk membatasi area di dekat kota pesisir Laut Hitam Sinop menjelang kemungkinan uji coba sistem rudal S-400 buatan Rusia. NOTAM mengikuti pemberitahuan maritim NAVTEX oleh Turki yang membatasi wilayah udara di lepas pantai Laut Hitam yang akan dilakukan tes S-400, yang menurut NAVTEX akan diadakan antara hari Jumat dan Sabtu.
Ini terjadi setelah konvoi kendaraan militer mengangkut komponen S-400 ke provinsi Sinop.
Moskow dan Ankara menandatangani perjanjian pinjaman untuk pengiriman sistem S-400 pada Desember 2017. Pada 2019, Turki menerima beberapa batalyon S-400 senilai US$ 2,5 miliar.
Turkey has tested its Russian S400 missile system over the Black Sea. Culmination of Trump’s uncritical embrace of Erdogan. US position had been no CAATSA sanctions so long as the missiles stay in a crate. https://t.co/97lWVP59ft
— Brett McGurk (@brett_mcgurk) October 16, 2020
Kerja sama Turki dengan Rusia telah mendapat kritikan keras dari NATO dan Amerika Serikat, yang mengutip masalah keamanan terkait dengan dugaan ketidakcocokan S-400 dengan sistem pertahanan udara NATO.
Menanggapi Turki dan Rusia yang menandatangani kesepakatan tersebut, Amerika Serikat memutuskan untuk menangguhkan partisipasi Ankara dalam program jet siluman F-35 pada Juli 2019, dan berjanji untuk sepenuhnya menghapus Turki dari proyek tersebut.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada Reuters mengatakan Turki telah menguji sistem S-400 pada hari Jumat tetapi tidak memberikan rincian.