Jakartagreater.com – Israel telah memberikan persetujuan diam-diam atas kesepakatan yang diusulkan Uni Emirat Arab untuk membeli pesawat siluman F-35 canggih dari Amerika Serikat. Jika hal itu terwujud, Abu Dhabi akan menjadi negara kedua di Timur Tengah yang mengoperasikan F-35, selain Israel, dirilis Sputniknews.com, Jumat, 23-10-2020.
Dalam pernyataan bersama Jumat 23-10-2020, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan Israel tidak akan menentang penjualan “sistem senjata tertentu” AS ke UEA, yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel bulan lalu dan membuka hubungan diplomatik secara normal.
“Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan sepakat bahwa karena AS meningkatkan kemampuan militer Israel dan mempertahankan keunggulan militer kualitatif Israel, maka Israel tidak akan menentang penjualan sistem ini ke UEA,” kata para pemimpin Israel.
Menurut rilis tersebut, Gantz mencapai “pemahaman” dengan para pemimpin militer AS selama kunjungannya ke AS awal pekan ini yang bertujuan untuk memastikan Israel mempertahankan keunggulan itu.
Saat ini, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang mengoperasikan F-35 Lightning II, pesawat siluman generasi kelima yang dibangun oleh Lockheed Martin. Turki akan menjadi yang kedua, tetapi Washington menghapus Ankara dari program F-35 sebagai tanggapan atas pembelian sistem pertahanan udara S-400 oleh Turki dari Rusia.
Pesawat ini tidak hanya memiliki sistem radar dan sensor canggih, tetapi juga dirancang untuk memiliki jejak radar minimal, sehingga sulit untuk dikenali, dilacak, dan ditargetkan dengan radar dan Rudal.
Pada bulan Agustus 2020, Angkatan Udara Israel (IAF) mengumumkan skadron kedua dari pesawat tempur F-35I “Adir”, versi modifikasi khusus dari jet F-35A standar telah siap tempur. Menurut Jerusalem Post, IAF akan memiliki 27 pesawat tempur F-35I pada November dari total 50 pesawat yang diharapkan akan diterima pada akhirnya.
Sementara UEA, sekutu Saudi dan AS, suatu hari mungkin akan menerbangkan F-35, Israel telah menyatakan penolakan tegas terhadap akuisisi jet oleh kekuatan Teluk Persia lainnya yang juga baru-baru ini menandatangani kesepakatan damai : Qatar, yang lebih dekat dengan Iran serta kelompok Palestina Hamas, keduanya adalah musuh Israel.
“Keamanan dan superioritas militer kami di kawasan adalah hal yang paling penting bagi kami. Wilayah kami masih belum berubah menjadi Swiss, “Menteri Intelijen Israel Eli Cohen mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel pada 11 Oktober 2020.
Pada hari Jumat, Sudan bergabung dengan UEA dan Qatar dalam menandatangani kesepakatan damai dengan Israel, menjadi negara Arab kelima yang melakukannya. Mesir dan Yordania, 2 negara pertama yang melakukannya, menandatangani kesepakatan damai beberapa dekade lalu.