Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

KBRI Paris dan Naval Group Bahas Industri Pertahanan

JakartaGreater – Duta besar Indonesia untuk Prancis mengunjungi kota Cherbourg, Prancis pada 24-25 November 2020 dan bertemu dengan pihak Naval Group, selaku salah satu pemimpin dunia pembuatan kapal.

Kedua pihak membahas kemungkinan kerja sama Perancis-Indonesia dalam industri pertahanan, termasuk peningkatan kapasitasnya, dirilis twitter @KBRI_Paris.

d145d kbri paris naval
Kunjungan Dubes RI untuk Prancis ke Naval Group 24 – 25 November 2020. (@KBRI_ Paris)

Menurut KBRI di Paris, Naval Group bermaksud untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat pembuatan kapal atau bagian dari rantai pasokan global Naval Group.

Kapal Selam Riachuelo class

Dalam laporan situs Janes.com, 2-12-2020, Pejabat kementerian pertahanan Indonesia telah berdiskusi dengan konsorsium yang dipimpin oleh Naval Group Prancis, untuk kemungkinan pemesanan kapal selam kelas Riachuelo (modifikasi Scorpene).

Diskusi ini merupakan perkembangan terbaru dari serangkaian pembicaraan sporadis antara perencana pertahanan Indonesia dan Naval Group sejak 2016, ketika Jakarta pertama kali menunjukkan minatnya pada kapal jenis Scorpene 1000 untuk kebutuhan Angkatan Lautnya.

Pembicaraan tentang kapal selam Riachuelo class muncul setelah varian dari Scorpene itu disarankan oleh Naval Group sesuai dengan kebutuhan Indonesia, kata salah satu sumber industri.

Selain diskusi teknis, pembicaraan dengan Naval Group dan konsorsiumnya, juga menyinggung opsi pembiayaan dan peluang perjanjian transfer teknologi antara perusahaan pertahanan Prancis dan Indonesia.

Pesawat Tempur Rafale

Adapun dalam laporan La Tribune, 3-12-2020, mengatakan : Indonesia ingin segera menyelesaikan kesepakatan pembelian 48 pesawat tempur Rafale. Paris dan Jakarta juga berniat menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan.

Negosiasi antara Prancis dan Indonesia berjalan sangat baik atas penjualan 48 pesawat tempur Rafale ke Angkatan Udara Indonesia, menurut beberapa sumber yang menguatkan.

Hal ini sedikit berbeda dengan kasus pada file Angkatan Laut (kapal selam Scorpene dan korvet Gowind) di mana orang Indonesia sedang mempertimbangkan opsi yang berbeda.

Share:

Penulis: