JakartaGreater – Depo Pemeliharaan 60 (Depohar60) IWI Tavor X95) melaksanakan uji terima Senjata IWI Tavor X95 kaliber 5,56 yang dapat dikonversi menjadi 9 mm.
Uji terima ini dihadiri oleh Tim Penilai yang diketuai oleh Kasubdis Senmu, Kolonel Tek Waras Didik S, beserta tim uji dari Mabesau, yaitu dari Disaero, Dismat, Slogau, Dislitbangau, Sopsau, Koharmatau, Lambangjaau, Disadaau, dan Paskhas, dirilis IG Depo Pemeliharaan 60, 3 November 2020.
Senjata ini nantinya akan digunakan oleh Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU.
Senjata IWI Tavor X95
IWI X95 (sebelumnya dikenal sebagai Micro-Tavor, MTAR atau MTAR-21) adalah senapan serbu bullpup yang dirancang dan diproduksi oleh Israel Weapon Industries (IWI) sebagai bagian dari keluarga senapan Tavor, bersama dengan TAR- 21 dan Tavor 7.
Sementara IWI US menawarkan senapan dalam konfigurasi semi-otomatis, sebagai ‘Tavor X95’.
Tavor® X95 ™ adalah bullpup generasi berikutnya dari IWI US, Inc. Peningkatan dan penyempurnaan dari TAVOR® SAR asli mencakup paket pengendalian tembakan baru dengan tarikan pemicu seberat 5-6 lb., pemosisian ulang pelepasan mag ambidextrous ke AR -15 lokasi, lengan bawah dengan rel Picatinny pada posisi jam 3, 6, dan 9 dengan penutup rel yang dapat dilepas.
Pegangan pistol gaya Tavor modular yang dapat ditukar dengan pegangan pistol standar dengan pelindung pemicu tradisional dan tombol pelepas baut profil bawah yang lebih kecil.
Belasan negara telah menggunakan senjata ini, yang sebagian untuk keperluan pasukan khusus. Di Asean, Filipina dan Thailand menggunakan IWI Tavor X95.
Depo Pemeliharaan 60
Depo Pemeliharaan 60 (atau Depohar 60) adalah satuan pelaksana Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau) merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai unsur pendukung utama pemeliharaan materiil TNI AU, baik yang langsung berkaitan dengan pemeliharaan alat utama sistem senjata udara, berupa materiil senjata dan amunisi maupun kegiatan-kegiatan operasi udara dan operasi-operasi lainnya.
Depo Pemeliharaan 60 dalam melaksanakan tugasnya selalu mengedepankan kesiapan materiil senjata dan amunisi yang dioperasikan diseluruh wilayah Indonesia dalam mendukung logistik TNI AU.
