JakartaGreater – Perusahaan Rostec, Rusia, sedang mengerjakan konsep pesawat tempur tak berawak dan ringan dengan mesin tunggal yang canggih, ringan dan menengah, ujar kata CEO Rostec Sergei Chemezov pada hari Senin, 7-12-2020.
“Memang, pekerjaan sedang dilakukan untuk mengembangkan sistem penerbangan tempur masa depan di kelas ringan dan menengah. Di bawah desain, ini mungkin platform universal dalam versi berawak dan tak berawak. Perusahaan sedang mengerjakan konsep dan persyaratan operasional, untuk platform seperti itu. Kami melakukan ini atas inisiatif kami sendiri sejauh ini, tanpa dana anggaran (federal), “kata kepala Rostec, menanggapi pertanyaan tentang rencana untuk membuat pesawat tempur ringan bermesin tunggal generasi ke-5 untuk Dirgantara Rusia, dirilis TASS.
Kementerian Pertahanan Rusia sejauh ini belum memesan apa pun untuk pekerjaan ini. Namun, Rostec percaya pada kelayakan mengembangkan pesawat tempur baru, mungkin, bekerja sama dengan mitra asing, kata Chemezov. Kepala Rostec mengatakan “ini adalah tema yang menarik dari sudut pandang mempromosikan pesawat semacam itu untuk ekspor.”
Mengingat bahwa pesawat tempur semacam itu dikembangkan dan diproduksi menggunakan dana Rostec, perusahaan tersebut akan dapat mengirimkannya untuk ekspor sendiri, kata Chemezov.
Apalagi kalau ini joint development dengan suatu negara. Namun, Kementerian Pertahanan boleh membelinya untuk kebutuhan sendiri juga. Wajar saja pesawat itu harus ditingkatkan ke level yang disyaratkan Kementerian Pertahanan untuk interiornya, jika keputusan dibuat, “kata Chemezov.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengumumkan pada 2017 bahwa Rusia berencana mengembangkan pesawat tempur ringan generasi kelima bekerja sama dengan negara lain.
Seperti yang ditentukan Kepala United Aircraft Corporation (UAC) Yuri Slyusar pada saat itu, Rusia akan diwakili dalam proyek tersebut oleh UAC sebagai organisasi induk dan juga oleh Perusahaan Sukhoi yang memiliki pengembangan pada pesawat tempur generasi kelima dan MiG Aircraft. Perusahaan yang memiliki pengembangan pada pesawat bermesin tunggal.
Direktur Eksekutif Perusahaan UEC-Klimov Alexander Vatagin sebelumnya menyatakan bahwa Rusia memiliki potensi untuk memulai kembali produksi jet tempur bermesin tunggal yang murah yang motornya dapat dikembangkan berdasarkan mesin RD-33 yang tersedia.
Komando Angkatan Udara Rusia membuat keputusan pada awal 1990-an untuk menghentikan produksi pesawat tempur bermesin tunggal. Saat itu, Angkatan Udara Rusia mengoperasikan pesawat MiG-23, MiG-27 dan Su-17M dengan berbagai modifikasi.