Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Fasilitas Produksi Kapal Selam dan Torpedo Jadi Perhatian KKIP

Surabaya, JakartaGreater – Tim Pelaksana dan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) melakukan kunjungan kerja ke sejumlah industri pertahanan Indonesia, untuk melihat fasillitas produksi: kapal selam, kapal Perusak Kawal Rudal, Torpedo dan amunisi berbagai kaliber.

Kunjungan tim KKP ini dilakukan ke Surabaya dan Malang, Jawa Timur, pada tanggal 28 hingga 29 Januari 2021. Kunjungan ini untuk melihat langsung dan memetakan kemampuan industri pertahanan, dalam rangka menyusun rencana induk industri pertahanan. Kunjungan dipimpin oleh Kepala Bidang Perencanaan KKIP, Laksda (Purn) Darwanto, dirilis situs KKIP, 5-2-2021.

PAL Indonesia Surabaya

Rombongan KKIP disambut oleh Plt. Dirut PT. PAL (persero) ibu Eni Suwardani yang dilanjutkan dengan penjelasan singkat tentang profil PT. PAL (Persero) dan kegiatan yang terkait dengan Alutsista saat ini.

Ketua rombongan menyampaikan kegiatan ini untuk melihat langsung dan evaluasi kapabilitas dalam membangun kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) / Lifght Fregate dan kapal selam, serta kapabilitas dalam bidang pemeliharaan / Maintenance, Repair and Overhoul (MRO), dengan mengunjungi fasilitas produksi antara lain hangar produksi kapal selam, fasilitas dok kapal selam, fasilitas dok kapal PKR, serta lokasi uji First Trimming and Diving kapal selam.

077d7 kapal selam ri
KKIP Tinjau Fasilitas Produksi Kapal Selam , di Surabaya. (@ KKIP)

Rombongan juga melakukan kunjungan ke kapal selam dan Satuan Kapal Selam Koarmada 2 yang diterima oleh Kepala Staf Koarmada 2 Laksma TNI Dafit Santoso, untuk melihat langsung kapal selam produksi PT. PAL dan berdiskusi dengan para pengawak kapal selam terkait kemampuan operasional kapal dan aspek pemeliharaan kapal selam.

Dari kunjungan ini diketahui PT PAL telah memiliki kemampuan produksi kapal selam dengan metode Joint production / kerja sama produksi, memiliki SDM, fasilitas produksi yang dibangun dengan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan memiliki pengalaman kemampuan pengujian kapal selam.

Kapasitas kemampuan tersebut perlu dipelihara, ditingkatkan dan dintergrasikan dengan rencana pembangunan kapal selam Indonesia selanjutnya.

PT Dirgantara Indonesia, Divisi engineering di Kawasan Produksi 5 (KP5), Batuporon Madura

PT DI (persero) memiliki kemampuan dalam produksi dan assembling Surface and Under Water Target Torpedo (SUT) jenis Heavy Weight Torpedo dengan fasilitasi produksi di KP5 Batu Poron Madura.

Torpedo SUT digunakan oleh TNI AL, Afrika Selatan dan Taiwan.

9a7ca pt di
KKIP tinjau fasilitas Divisi Engineering, PT Dirgantara Indonesia. (@KKIP)

Saat ini fasilitas produksi masih memenuhi kriteria untuk kegiatan perakitan dan perlu penyempurnaan fasilitas test bench agar lebih optimal, serta perlu adanya keberlanjutan pembelian produk torpedo SUT oleh TNI, sehingga faslitas tersebut dapat dimanfaatkan dan kedepan dapat dikembangkan untuk produksi torpedo jenis lain seperti torpedo Black shark.

PT Pindad, Divisi Amunisi, Turen Malang

PT Pindad Divisi amunisi Malang memproduksi berbagai amunisi yang digunakan oleh TNI dan Polri antara lain Munisi Kaliber Kecil (MKK) kaliber 5,56 mm, 7,62mm, dan 9 mm, serta mortar dan granat.

Kapasitas produksi PT. Pindad sebesar 305 juta butir per tahun dan saat ini PT. Pindad sedang menambah unit mesin produksi baru untuk meningkatkan kapasitas produksinya dalam memenuhi kebutuhan pengguna dan diharapkan mampu menembus pasar luar negeri.

Dengan potensi kebutuhan amunisi dalam negeri dan luar negeri yang besar, membuka peluang bagi pengembangan divisi amunisi PT Pindad untuk meningkatkan kemampuan produksi dan kualitas produknya, dengan menambah mesin produksi dan bekerjasama antar industri pertahanan dalam negeri lainnya.

Share:

Penulis: