JakartaGreater – ZALA Aero Rusia (bagian dari Kalashnikov Group dalam perusahaan teknologi negara Rostec) telah mengembangkan pesawat tak berawak ringan pertama di dunia ZALA 421-16E5G yang dilengkapi dengan pembangkit tenaga hibrida yang menggabungkan motor listrik dan mesin pembakaran internal, ujar Kepala Proyek Khusus ZALA Aero Nikita Khamitov kepada TASS dalam presentasi drone pada hari Kamis, 15-4-2021.
“Kami telah menjadi yang pertama di dunia yang menggabungkan mesin pembakaran internal dan motor listrik di kelas drone ini.
Perusahaan telah membuat hibrida sekuensial: selama penerbangan, mesin pembakaran internal bukan penggerak utama tetapi memberi daya bagi generator dan baterai penyangga. Ini, pada gilirannya, memasok daya ke semua sistem dan rakitan onboard, termasuk motor listrik, “kata Khamitov.
Pembangkit listrik hybrid meningkatkan durasi penerbangan drone dibandingkan dengan kendaraan udara tak berawak serupa, ujarnya.
“Berkat skema ini, kami telah mencapai waktu penerbangan lebih dari 16 jam dan telah memberikan kemungkinan untuk beroperasi di atas objek yang diminati dalam mode senyap sepenuhnya,” kata Khamitov.
Produksi serial drone sudah dimulai, katanya. “Pelanggan sudah tersedia. Produksi serial sudah diluncurkan,” tambahnya. Kapasitas produksi ZALA Aero memungkinkan produksi hingga 300 berbagai drone setahun, tambahnya.
ZALA 421-16E5G adalah pesawat tak berawak pertama di dunia tanpa pangkalan lapangan terbang yang dilengkapi dengan mesin hibrida dari motor listrik dan mesin pembakaran internal. Drone diposisikan sebagai pesawat pengintai tak berawak.
“Muatan tersebut memungkinkan penggunaan akuisisi target, relai komunikasi, dan sistem pemantauan jaringan seluler 2G, 3G dan 4G. Ia dapat melakukan pengintaian teknis radio di daerah tersebut dan mengidentifikasi ponsel serta lokasinya dan juga menyampaikan komunikasi ke beberapa puluh kilometer,” tambah Khamitov.
Drone dengan mesin hybrid dan Kecerdasan buatan
Drone ZALA 421-16E5G telah menerima perangkat lunak berdasarkan jaringan saraf dan kecerdasan buatan, kata Khamitov.
“Kami telah membuat sistem untuk sepenuhnya mendekode medan yang mendasarinya dengan bantuan jaringan saraf yang terletak tepat di pesawat tak berawak ini. Setelah menyelesaikan penerbangan, kami memperoleh informasi lengkap tentang jumlah objek di area yang kami minati dan itu. bahkan bisa menentukan perubahan fitur medan, ”informasinya.
Drone baru dilengkapi dengan elemen kecerdasan buatan, kata Khamitov. “Drone itu dilengkapi dengan kecerdasan buatan yang menerjemahkan dan mengidentifikasi objek dan menyediakan navigasi video yang belum diterapkan di mana pun di Rusia hingga hari ini,” tambahnya.
*Foto: ZALA 421-16E5G. (@Zala Aero Group)