Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Prancis Hentikan Penerbangan Evakuasi dari Kabul Sebelum 31 Agustus

Otoritas Prancis mengumumkan akan menghentikan penerbangan evakuasi dari bandara Kabul mulai Jumat 27 Agustus 2021, empat hari sebelum berakhirnya batas waktu 31 Agustus 2021 yang ditentukan Taliban.

Melansir laporan Sputnik, Kamis 26 Agustus 2021 Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan bahwa negaranya tidak akan dapat melakukan penerbangan evakuasi dari bandara Kabul mulai Jumat 27 Agustus 2021.

Baca Juga:

Dikepung Taliban, Presiden Afghanistan Tinggalkan Negaranya

Inggris Evakuasi 4.000 Warga Afghanistan dari Kabul

Skadron Udara 17 Evakuasi WNI dari Afghanistan

“Mulai besok malam kami tidak bisa lagi melakukan evakuasi (penerbangan) dari bandara Kabul,” kata Castex kepada radio RTL. Awal pekan ini, juru bicara pemerintah Prancis Gabrial Attal mengatakan bahwa Prancis mungkin mengakhiri operasi untuk mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan dalam waktu dekat tetapi tidak menentukan tanggal pastinya, lapor Sputnik.

Semua penyeberangan perbatasan darat dari Afghanistan saat ini dikendalikan oleh Taliban. Evakuasi warga asing dan warga Afghanistan yang bekerja untuk misi internasional dilakukan melalui satu-satunya bandara di Kabul yang dipegang oleh militer Amerika Serikat dan negara anggota NATO lainnya.

Baca Juga:

Jerman Tarik Semua Pasukan Militer dari Afghanistan

Panglima TNI Sambut Kedatangan WNI dari Afghanistan

Trump Kritik Biden Soal Afghanistan, Sebut Penghinaan Kebijakan Luar Negeri

Taliban mengatakan mereka tidak berniat memberikan waktu tambahan kepada AS untuk mengevakuasi orang setelah 31-8-2021.

Sementara itu, setelah AS dan Inggris, Australia juga meminta warganya untuk tidak mengunjungi bandara Kabul karena situasi di Afghanistan tetap ” sangat fluktuatif” dan ada ancaman serangan teroris yang berkelanjutan dan sangat tinggi.

Sebelumnya, beberapa negara telah mendesak AS untuk memperpanjang batas waktu penarikan pasukan karena beberapa warga negara asing dan warga Afghanistan yang rentan masih terjebak di negara yang dilanda perang itu.

Share:

Penulis: